KOMPAS.com - Penderita diabetes perlu membatasi makanan manis, terutama yang mengandung gula pasir untuk menjaga kadar gula darah.
Meski demikian, diabetesi masih diperbolehkan mengonsumsi gula buatan seperti stevia, sukralosa, dan isomaltulosa.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemanis buatan yang bisa dikonsumsi oleh pasien diabetes.
Baca juga: 11 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes
Dikutip dari Antara pada Selasa (25/7/2023), ahli gizi dr. Marini Siregar, Sp.GK, menyatakan bahwa pasien diabetes mungkin masih bisa mengonsumsi gula murni, namun dengan jumlah yang sangat teraabtas yaitu kurang dari lima persen dari total kalori harian.
Jadi, jika kebutuhan kalori seorang penderita diabetes sebesar 2.087 kkal, maka asupan gula murni yang dianjurkan yaitu di bawah 104,35 kkal atau setara dengan 26,1 gram gula (sekitar 5 sendok teh).
Lebih lanjut, Marini menyatakan bahwa diabetesi boleh mengonsumsi tiga jenis gula buatan berikut:
Dilansir dari Medical News Today, stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana.
Stevia dibuat melalui proses ekstraksi senyawa kimia bernama steviol glycosides yang terdapat pada daun tanaman.
Setelah melalui proses pengolahan yang lebih lanjut diperoleh serbuk putih yang 300 kali lebih manis daripada sukrosa, atau gula pasir yang ada biasanya.
Pemanis ini bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah sehingga aman dikonsumsi pasien diabetes.
Akan tetapi, stevia memiliki cita rasa pahit yang mungkin tidak disukai oleh beberapa orang.
Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda
Pemanis pengganti gula berikutnya yakni sukralosa. Sukralosa 600 kali lebih manis daripada gula meja, sehingga penggunaannya cenderung sangat sedikit,
Sukralosa memiliki kandungan kalori yang rendah dan lebih tahan panas.
Hal ini menjadikan sukralosa menjadi salah satu pemanis andalan untuk membuat kue atau gula tambahan pada minuman panas.
Isomaltulosa adalah zat mirip sukrosa yang menyediakan energi untuk tubuh dan otak.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya