Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gula Buatan yang Bisa Dikonsumsi Penderita Diabetes Menurut Dokter

Kompas.com - 26/07/2023, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Menurut Marini, isomaltulosa yang masuk bersama makanan atau minuman akan diserap oleh tubuh sekitar 26-45 persen lebih lambat dari jenis gula lainnya.

Karakteristik tersebut berpotensi mencegah peningkatan atau penurunan kadar gula daran yang drastis, sehingga isomaltulosa aman dikonsumsi pasien diabetes.

Selain itu, isomaltulosa memiliki indeks glikemiks rendah, sehingga dapat menunjang metabolisme tubuh, mengontrol berat badan, membakar lemak, serta menjaga kesehatan gigi.

Baca juga: 5 Minuman Pemicu Gula Darah Tinggi, Pasien Diabetes Perlu Tahu

Pola makan yang dianjurkan untuk penderita diabetes

Marini juga menjelaskan tentang pola makan yang sebaiknya dilakoni oleh penderita diabetes agar gula darahnya tetap terkontrol.

Menurut Marini, pasien diabetes perlu mendapat asupan karbohidrat 45-65 persen dari kebutuhan energi total harian.

Kemudian untuk asupan protein, diabetesi membutuhkan sekitar 10-20 persen dari total kalori per hari.

Sementara untuk lemak, penderita diabetes hanya diperbolehkan mendapat asupan lemak di bawah 30 persen dari total kalori per hari.

Terkait jadwal makanan, ahli gizi lulusan Universitas Indonesia tersebut menganjurkan pasien diabetes makan sebanyak tiga kali sehari dengan diselingi 3 kali snack dalam porsi kecil.

Selain itu, penyandang diabetes perlu memperhatikan kebutuhan cairannya yaitu dengan minum air putih 8-10 gelas per hari.

Baca juga: Kenali 4 Komplikasi Diabetes untuk Sadari Bahaya Gula Darah Tinggi

Paparan di atas menjelaskan tiga macam gula atau pemanis buatan yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes serta panduan diet untuk diabetesi agar gula darahnya tetap terkontrol.

Karena setiap orang memiliki kondisi berbeda, pasien diabetes sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan alternatif gula yang aman dikonsumsi dan porsi yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau