KOMPAS.com - Berdasarkan informasi dari American Academy of Dermatology Association, penyakit vitiligo tidak bisa disembuhkan.
Pengobatan yang diberikan dokter memang bisa mengembalikan warna kulit.
Sayangnya, hal itu hanya bersifat sementara. Warna kulit bisa saja kembali ke asalnya seiring berjalannya waktu.
Karena itu pasien vitiligo yang sudah sukses melakukan pengobatan tetap harus menjalani perawatan untuk menjaga hasilnya.
Pengobatan yang diberikan dokter untuk pasien vitiligo bermacam-macam. Ada yang berupa terapi cahaya, operasi, atau obat medis.
Terapi cahaya dilakukan dengan memaparkan kulit pada sinar ultraviolet (UV) untuk mengembalikan warna alami kulit Anda.
Sedangkan operasi dilakukan dengan metode cangkok kulit atau terapi sel.
Sementara itu, pengobatan dengan obat medis dilakukan dengan memberikan obat topikal untuk dioleskan ke kulit.
Obat tersebut bekerja dengan cara mengembalikan pigmen warna. Sayangnya, obat untuk vitiligo ini memiliki efek samping yang harus diperhatikan.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Vitiligo
Beberapa obat yang biasa dokter berikan untuk pasien vitiligo, di antaranya:
Obat ini bekerja paling baik untuk orang yang baru saja mengembangkan vitiligo.
Karena kemungkinan efek sampingnya, dokter hanya meresepkan kortikosteroid untuk waktu yang terbatas.
Ketika digunakan dalam jangka pendek, seperti yang diarahkan oleh dokter kulit, obat ini seringkali efektif untuk anak-anak dan orang dewasa.
Salah satu keuntungan dari obat ini adalah dapat digunakan untuk waktu yang lebih lama daripada kortikosteroid.
Obat ini bekerja paling baik untuk mengembalikan warna kulit di kepala atau leher.