Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gula Buatan yang Bisa Dikonsumsi Penderita Diabetes Menurut Dokter

Kompas.com - 26/07/2023, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penderita diabetes perlu membatasi makanan manis, terutama yang mengandung gula pasir untuk menjaga kadar gula darah.

Meski demikian, diabetesi masih diperbolehkan mengonsumsi gula buatan seperti stevia, sukralosa, dan isomaltulosa.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemanis buatan yang bisa dikonsumsi oleh pasien diabetes.

Baca juga: 11 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes

Gula buatan yang bisa dikonsumsi penderita diabetes

Dikutip dari Antara pada Selasa (25/7/2023), ahli gizi dr. Marini Siregar, Sp.GK, menyatakan bahwa pasien diabetes mungkin masih bisa mengonsumsi gula murni, namun dengan jumlah yang sangat teraabtas yaitu kurang dari lima persen dari total kalori harian.

Jadi, jika kebutuhan kalori seorang penderita diabetes sebesar 2.087 kkal, maka asupan gula murni yang dianjurkan yaitu di bawah 104,35 kkal atau setara dengan 26,1 gram gula (sekitar 5 sendok teh).

Lebih lanjut, Marini menyatakan bahwa diabetesi boleh mengonsumsi tiga jenis gula buatan berikut:

  • Stevia

Dilansir dari Medical News Today, stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana.

Stevia dibuat melalui proses ekstraksi senyawa kimia bernama steviol glycosides yang terdapat pada daun tanaman.

Setelah melalui proses pengolahan yang lebih lanjut diperoleh serbuk putih yang 300 kali lebih manis daripada sukrosa, atau gula pasir yang ada biasanya.

Pemanis ini bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah sehingga aman dikonsumsi pasien diabetes.

Akan tetapi, stevia memiliki cita rasa pahit yang mungkin tidak disukai oleh beberapa orang.

Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 di Usia Muda

 

  • Sukralosa

Pemanis pengganti gula berikutnya yakni sukralosa. Sukralosa 600 kali lebih manis daripada gula meja, sehingga penggunaannya cenderung sangat sedikit,

Sukralosa memiliki kandungan kalori yang rendah dan lebih tahan panas.

Hal ini menjadikan sukralosa menjadi salah satu pemanis andalan untuk membuat kue atau gula tambahan pada minuman panas.

  • Isomaltusola

Isomaltulosa adalah zat mirip sukrosa yang menyediakan energi untuk tubuh dan otak.

Menurut Marini, isomaltulosa yang masuk bersama makanan atau minuman akan diserap oleh tubuh sekitar 26-45 persen lebih lambat dari jenis gula lainnya.

Karakteristik tersebut berpotensi mencegah peningkatan atau penurunan kadar gula daran yang drastis, sehingga isomaltulosa aman dikonsumsi pasien diabetes.

Selain itu, isomaltulosa memiliki indeks glikemiks rendah, sehingga dapat menunjang metabolisme tubuh, mengontrol berat badan, membakar lemak, serta menjaga kesehatan gigi.

Baca juga: 5 Minuman Pemicu Gula Darah Tinggi, Pasien Diabetes Perlu Tahu

Pola makan yang dianjurkan untuk penderita diabetes

Marini juga menjelaskan tentang pola makan yang sebaiknya dilakoni oleh penderita diabetes agar gula darahnya tetap terkontrol.

Menurut Marini, pasien diabetes perlu mendapat asupan karbohidrat 45-65 persen dari kebutuhan energi total harian.

Kemudian untuk asupan protein, diabetesi membutuhkan sekitar 10-20 persen dari total kalori per hari.

Sementara untuk lemak, penderita diabetes hanya diperbolehkan mendapat asupan lemak di bawah 30 persen dari total kalori per hari.

Terkait jadwal makanan, ahli gizi lulusan Universitas Indonesia tersebut menganjurkan pasien diabetes makan sebanyak tiga kali sehari dengan diselingi 3 kali snack dalam porsi kecil.

Selain itu, penyandang diabetes perlu memperhatikan kebutuhan cairannya yaitu dengan minum air putih 8-10 gelas per hari.

Baca juga: Kenali 4 Komplikasi Diabetes untuk Sadari Bahaya Gula Darah Tinggi

Paparan di atas menjelaskan tiga macam gula atau pemanis buatan yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes serta panduan diet untuk diabetesi agar gula darahnya tetap terkontrol.

Karena setiap orang memiliki kondisi berbeda, pasien diabetes sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan alternatif gula yang aman dikonsumsi dan porsi yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau