Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2023, 10:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - ASI tidak keluar atau seret merupakan keluhan yang jamak disampaikan oleh para ibu menyusui.

Keluhan terkait suplai air susu ibu yang kurang lantas memicu kemunculan produk-produk ASI booster di pasaran.

Artikel ini akan membahas apa itu ASI booster. Namun sebelumnya, Anda perlu mengetahui beberapa penyebab ASI seret.

Baca juga: Ketahui Manfaat ASI dan Cara Menyusui yang Tepat

Apa penyebab ASI seret?

Para ibu umumnya ingin ASI-nya lancar agar bisa memberikan nutrisi kepada sang buah hati.

Terlebih, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar bayi mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan hingga si kecil berumur 2 tahun.

Namun, ibu menyusui sering menemukan masalah terkait laktasi, salah satunya adalah ASI seret.

Suplai ASI yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin perlu Anda ketahui, meliputi:

  1. Ibu tidak mendapat nutrisi yang cukup dan seimbang
  2. Pelekatan yang salah atau posisi menyusui tidak tepat
  3. Kelahiran prematur
  4. Ibu menyusui mengalami pendarahan yang banyak saat persalinan
  5. Efek samping obat-obatan, seperti pil KB
  6. Ibu mengalami stres, baby blues, atau depresi pasca-persalinan
  7. Diabetes gestasional
  8. Masalah pada kelenjar tiroid
  9. Gangguan kelenjar hipofisis

Ibu menyusui yang merasa produksi ASI-nya kurang sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi untuk memastikan penyebab ASI seret dan cara mengatasinya.

Baca juga: 12 Pemicu ASI Tidak Keluar yang Pantang Diabaikan

Apa itu ASI booster?

Seperti diketahui, ibu menyusui perlu mendapat nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, untuk menunjang produksi ASI.

Salah satu cara agar ibu menyusui mendapatkan nutrisi cukup dan seimbang yaitu dengan mengonsumsi ASI booster.

ASI booster adalah sebutan makanan yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) pada wanita yang sedang menyusui.

Booster ASI cukup efektif untuk melancarkan ASI dan meningkatkan kualitasnya.

Disarikan dari Verywell Family dan MomJunction berikut beberapa makanan dan minuman yang bisa dijadikan sebagai ASI booster:

  1. Oatmeal: gandum utuh ini bisa dijadikan pilihan menu sarapan busui karena kaya akan karbohidrat, serat, protein, vitamin, dan mineral. Anda bisa menambahkan buah-buah agar oatmeal terasa lezat.
  2. Wortel: sayuran berwarna oranye ini mengandung fitoestrogen yang menunjang produksi ASI.
  3. Sayuran berdaun hijau: ini merupakan sumber mikronutrien, serat makanan, dan senyawa bioaktif yang sangat baik yang dapat membantu pemulihan ibu pasca-persalinan dan melancarkan ASI.
  4. Salmon: ikan rendah merkuri ini memiliki kandungan asam lemak Omega-3 dan protein yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi, sehingga cocok dijadikan ASI booster.
  5. Almond: konsumsi almond utuh atau susu almond dapat menunjang kuantitas dan kualitas ASI.
  6. Jahe: busui menambahkan irisan jahe ke berbagai makanan dan minuman sebagai booster ASI.
  7. Bawang putih: bumbu dapur ini juga dipercaya dapat menjadi ASI booster.
  8. Air putih: minum air putih adalah cara paling sederhana agar produksi ASI lancar. Karena itu, busui perlu minum air putih minimal 8 gelas per hari.

Jika produksi air susu ibu masih seret setelah mengonsumsi ASI booster, busui perlu berkonsultasi dengan ahli laktasi dan menemukan perawatan yang tepat.

Baca juga: 8 Cara agar ASI Banyak, Ibu Menyusui Perlu Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau