KOMPAS.com - Dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan Sp.P(K) menghimbau masyarakat waspada terhadap long covid.
Long Covid adalah kondisi kesehatan yang muncul pasca-Covid-19.
"Long Covid benar adanya, sampai saat ini terdapat banyak pasien saya yang datang mengeluhkan gejala tersebut," kata dr Erlina di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Memahami Apa Itu Long Covid dan Bagaimana Mengatasinya?
Ia mengatakan bahwa gejala Long Covid merupakan hal yang tidak terduga, yang hingga kini masih dipelajari cara mengatasinya.
Sejauh ini yang diketahui para dokter bahwa gejala Long Covid dapat diobati secara multidisiplin karena gejalanya yang berbeda-beda.
"Sampai sekarang masih diteliti, hal apa yang bisa meminimalisir Long Covid," ucap dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta.
Dia menjelaskan kondisi Long Covid memiliki waktu pengobatan yang berbeda-beda.
"Berdasarkan literatur, ada yang tiga bulan, enam bulan, bahkan hingga satu tahun. Ada yang ringan, tapi hanya satu atau dua orang," ujarnya.
Baca juga: Bahaya Long Covid yang Tak Diperhatikan Pemerintah
Diktuip dari Centers for Disease Control aand Prevention (CDC), orang dengan Long Covid dapat memiliki berbagai gejala yang dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah terinfeksi.
Terkadang gejalanya bisa hilang dan kembali lagi. Bagi sebagian orang, Long Covid mengakibatkan kecacatan.
Biasanya gejala yang muncul pada orang-orang yang mengalami Long Covid, seperti berikut:
Gejala Long Covid yang umum
Baca juga: 8 Penyebab Long Covid-19 Menurut Studi
Gejala Long Covid pada sistem pernapasan dan jantung
Gejala Long Covid pada neurologis
Gejala Long Covid pada sistem pencernaan
Baca juga: Orangtua Perlu Waspada, Ini Dampak Long Covid pada Anak
Gejala Long Covid lainnya
Dr Erlina menjelaskan bahwa Long Covid lebih rentan terjadi pada orang yang memiliki penyakit komorbid, lansia, atau mantan pasien Covid-19 yang memiliki yang berat sebelumnya.
Vaksinasi Covid-19 yang tidak lengkap juga dapat terkait dengan munculnya gejala Long Covid, tetapi secara tidak langsung.
"Adanya vaksin bisa membuat serangan Covid-19 menjadi tidak berat, maka ada hubungan tidak langsung," tuturnya.
Baca juga: Apakah Long Covid Bisa Disembuhkan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya