VARIAN Covid-19 terus bermutasi dan dapat dikatakan bahwa pandemi belum usai. Pernyataan saya ini dapat menyebabkan polarisasi diskusi di lingkaran pergaulan kalian.
Pasalnya, pemerintah sudah menyatakan PPKM berakhir dan warga tidak wajib menggunakan masker termasuk di dalam ruangan.
Artinya, pandemi kurang lebih sudah menjadi isu lapuk dan malas diperbincangkan oleh khalayak ramai, disertai dengan pelonggaran protokol kesehatan.
Padahal, terinfeksi Covid-19 dapat menyisakan gejala panjang pada organ tubuh, atau yang disebut dengan Long COVID.
Setelah menduduki angka kasus baru di kisaran di bawah 1.000, kini Indonesia kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Pada 29 April 2023, misalnya, terdapat 2.074 kasus Covid-19 baru. Varian Arcturus menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus ini.
Di negara lain, seperti India, varian ini juga menyebabkan lonjakan kasus hingga 13 kali lipat.
Varian Arcturus yang kini meluas memang dikatakan menular lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron pada awal 2022.
Varian ini juga 1,17 kali lebih cepat menular dibandingkan varian Kraken yang sempat muncul awal 2023.
Namun, narasi yang menenangkan terus dicetuskan —bahwa pasien varian Arcturus yang baru terdeteksi tidak mengalami gejala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.