Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Perubahan Suasana Hati yang Dirasakan Pasien Bipolar?

Kompas.com - 20/08/2023, 13:58 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, perubahan suasana hati bisa dengan mudah dikendalikan. Sehingga, perubahan mood dari sedih ke gembira bisa terjadi kapan saja tanpa masalah berarti.

Namun, pada penderita bipolar, perubahan suasana hati bisa menjadi hal ekstrem yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Perubahan suasana hati pada pasien bipolar berbeda dengan mood swing pada umumnya. Perbedaan utama terletak pada durasi dan tingkat keparahannya.

Baca juga: Riset: Pasien Bipolar Lebih Rentan Ketergantungan Rokok

Seperti Apa Perubahan Suasana Hati Pengidap Bipolar?

Mereka yang mengalami gangguan bipolar mengalami periode emosi yang luar biasa intens.

Perubahan suasana hati pada bipolar saling berlawanan dalam dua episode, yakni depresi dan mania atau hipomania.

Saat depresi, suasana hati pasien bipolar bisa sangat negatif, hingga memengaruhi energi mereka untuk beraktivitas.

Baca juga: Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

Saat manik atau hipomania, suasana hati mereka bisa tinggi dan membuat mereka seolah memiliki energi lebih hingga sulit tidur.

Mereka yang mengalami gangguan bipolar mengalami periode emosi yang luar biasa intens.

Episode ini dapat bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, dengan gejala yang muncul setiap hari hampir sepanjang hari.

Baca juga: Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2025? Ini Jawaban BMKG

  • Episode manik

Episode manik dapat membuat seseorang merasa "tinggi" atau memiliki energi berlebih. Saat dalam episode manik, seseorang bisa saja mengalami hal berikut:

    • Sulit tidur
    • Mudah gelisah
    • Melakukan hal impulsif dan berisiko
    • Otak selalu berpikir keras dan kencang.

Seseorang bisa didiagnosa mengalami bipolar ketika mengalami gejala ini minimal hari dan gejala tersebut sangat mengganggu sehingga mereka harus mendapatkan perawatan khusus.

  • Episode depresi

Saat seseorang mengalami episode depresi, mereka mungkin merasa "sedih" atau putus asa.

Baca juga: Respons Melly Mono Tahu Namanya Ramai Disebut Jadi Inspirasi Lagu "Yang Terdalam" Ciptaan Ariel NOAH

Episode depresi juga dapat berdampak pada perilaku seseorang hingga menyebabkan hal berikut:

    • Nafsu makan berkurang atau makan berlebihan
    • Kurang tidur atau tidur berlebihan
    • Sulit konsentrasi
    • Kurang motivasi.

Episode depresi biasanya berlangsung dalam dua minggu. Selain dua episode di atas, pasien bipolar juga bisa mengalami episode campuran.

Seseorang dengan gangguan bipolar juga mungkin mengalami perasaan manik dan depresi dalam episode yang sama, yang dikenal sebagai episode campuran.

Pasien yang mengalami episode campuran mungkin memiliki kombinasi gejala. Misalnya, mereka mungkin merasa sedih atau putus asa tetapi juga sangat bersemangat.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Gangguan Bipolar Tidak Diobati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zelensky Dijanjikan Eropa Rp 14 Ribu Triliun Usai Ukraina Ditinggal AS
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau