Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2023, 12:49 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan bipolar dan gangguan kepribadian ambang (BPD) seringkali memiliki gejala yang sama hingga sering terjadi salah diagnosis.

Padahal, masalah kesehatan mental harus mendapatkan diagnosis yang tepat agar bisa mendapatkan penanganan terbaik.

Gangguan bipolar dan gangguan kepribadian ambang adalah dua hal yang berbeda. Namun, banyak pasien mendapatkan diagnosis yang keliru antara bipolar dan gangguan kepribadian ambang.

Ada juga orang yang mengalami gangguan bipolar kemudian berkembang menjadi gangguan kepribadian ambang.

Apa beda bipolar dan gangguan kepribadian ambang?

Gangguan bipolar adalah penyakit yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem, yakni dari mania ke depresi atau sebaliknya.

Periode mania atau depresi setiap pasien bipolar berbeda-beda namun seringkali berlangsung dalam hitungan minggu.

Untuk dapat didiagnosis dengan gangguan bipolar, seseorang harus memiliki setidaknya satu episode manik atau hipomanik.

Hipomanik adalah bentuk mania yang tidak terlalu parah—tidak termasuk episode psikotik.

Namun, fase manik atau hipomanik bisa menyebabkan pasien memiliki energi yang tinggi dan perilaku impulsif.

Sedangkan saat depresi, pasien bipolar bisa mengalami kesulitan tidur atau tidur lebih lama dari biasanya.

Baca juga: Cara Tingkatkan Produktivtias untuk Pasien Bipolar saat Depresi

Fase depresi bisa membuat pasien bipolar merasa kewalahan dengan aktivitas sehari-hari dan diselimuti dengan pikiran negatif.

Gangguan kepribadian ambang juga merupakan penyakit mental yang mempengaruhi suasana hati.

Gangguan kepribadian ambang atau BPD dapat menyebabkan orang mengalami kesulitan mengatur emosinya.

Mereka bisa merasakan emosi tersebut lebih kuat dan emosi tersebut dapat berubah secara tiba-tiba.

Hal ini dapat menyebabkan hubungan pribadi tidak stabil, citra diri terdistorsi, perilaku yang merugikan diri sendiri, muncul perasaan hampa yang kronis, dan upaya menghindari pengabaian.

Ciri utama pasien BPD adalah memiliki hubungan yang tidak stabil. Penderita BPD bisa saja merasa sangat mencintai pasangan, lalu secara tiba-tiba mereka membenci pasangannya tanpa alasan.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Gangguan Bipolar Tidak Diobati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau