Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2023, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Berhenti merokok memang terasa sulit karena prosesnya melibatkan psikologis kita. Saat berhenti merokok, kita bisa mengalami gejala penarikan.

Nah, salah satu gejala penarikan yang umum dialami adalah munculnya depresi, cemas, mudah marah, dan perubahan suasana hati.

Apa penyebab penarikan nikotin memengaruhi psikis?

Saat berhenti merokok, tubuh kita tidak lagi terpapar nikotin. Tubuh yang awalnya tergantung pada nikotin mulai merasakan "kelaparan" akan zat tersebut.

Ketika hal itu terjadi, kadar dopamin dalam tubuh berkurang secara signifikan.

Dopamin adalah neurotransmitter atau bahan kimia otak yang membuat kita merasa nyaman.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Penurunan kadar dopamin ini bisa memicu depresi. Perokok aktif kerap mengandalkan nikotin saat mereka berpikir atau merasa stres.

Ketika memutuskan berhenti merokok, mereka akan merasa tidak lagi memiliki "penopang" yang membantu melawan saat-saat sulit.

Tentu saja perasaan tersebut hanya jebakan. Selain depresi, mereka juga bisa mudah stres dan marah.

Beberapa orang menggambarkan berhenti merokok sebagai perasaan seperti kehilangan teman.

Selama Anda memahami bahwa ini hanyalah sebuah tahapan dan apa yang Anda rasakan adalah normal, Anda dapat melewati masa-masa sulit dan merasa lebih percaya diri tanpa rokok.

Baca juga: 6 Gejala Penarikan Usai Berhenti Merokok dan Cara Mengatasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com