KOMPAS.com - Wanita tidak menjumpai menstruasi saat sedang hamil. Siklus haid atau menstruasi akan kembali pasca-melahirkan, tepatnya setelah nifas.
Namun, kapan waktu terjadinya menstruasi setelah melahirkan bisa berbeda-beda tergantung kondisi hormon ibu dan pola menyusui.
Beberapa wanita kembali menstruasi setelah nifas selesai. Namun, ada juga yang baru mendapatkan siklus haidnya kembali setelah bayinya disapih.
Untuk mengetahui kapan wanita menstruasi setelah melahirkan, simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Kenapa Payudara Sakit Menjelang Menstruasi? Berikut Faktanya...
Dilansir dari What to Expect, beberapa wanita kembali haid dalam 4-6 minggu pasca-persalinan atau setelah masa nifas selesai.
Wanita yang tidak menyusui umumnya mengalami menstruasi lebih cepat setelah melahirkan.
Wanita yang menggabungkan pemberian ASI dan susu formula juga dapat mengalami menstruasi lebih cepat yaitu sekitar 6-12 minggu setelah melahirkan.
Namun, ibu yang menyusui eksklusif dan ASI-nya lancar, biasanya baru mulai menstruasi setelah bayi berusia di atas 6 bulan. Beberapa wanita bahkan kembali haid setelah bayinya berusia dua tahun.
Hal ini karena menyusui eksklusif selama enam bulan dapat memengaruhi hormon. Perubahan hormon mengakibatkan tidak terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur sehingga wanita tidak menstruasi.
Untuk diketahui, hormon prolaktin yang memproduksi air susu ibu bisa menghambat produksi hormon reproduksi sehingga mencegah terjadinya menstruasi.
Meski belum menstruasi atau haid tidak lancar, wanita tetap bisa hamil kembali karena ovulasi bisa terjadi sebelum haid.
Jadi, jika Anda ingin menunda kehamilan sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi atau KB paling tidak enam minggu pasca-persalinan.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Bahaya Menstruasi Tidak Teratur
Siklus menstruasi setelah melahirkan sangat mungkin berbeda dari siklus menstruasi sebelum melahirkan.
Haid setelah melahirkan biasanya berlangsung selama 3-7 hari. Namun menstruasi pasca-melahirkan bisa terjadi dalam durasi yang singkat atau lebih lama dibanding sebelum hamil.
Selain durasinya, nyeri haid yang terjadi bisa lebih kuat atau lebih ringan dibanding sebelumnya.