Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Ginjal Bocor pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 28/10/2023, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anak bisa mengalami ginjal bocor dengan beragam kemungkinan penyebabnya.

Mengutip Healthy Children, ginjal bocor disebut dalam dunia medis sebagai sindrom nefrotik.

Ginjal bocor adalah suatu kondisi ginjal yang menyebabkan pembengkakan (edema) dan gejala lainnya pada anak.

Artikel ini akan mengulas tentang penyebab sindrom nefrotik pada anak-anak.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Ginjal Bocor pada Anak yang Harus Diperhatikan

Apa saja macam penyebab ginjal bocor pada anak?

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyakit ginjal yang memengarugi sistem penyaringan darah merupakan penyebab ginjal bocor yang paling umum pada anak-anak.

Penyebab lainnya dapat mencakup penyakit yang mempengaruhi bagian tubuh lain, infeksi, obat-obatan tertentu, dan genetika.

Berikut jenis penyakit ginjal yang dapat menjadi penyebab sindrom nefrotik primer pada anak-anak dan remaja:

    • Penyakit perubahan minimal: penyebab paling umum sindrom nefrotik pada anak kecil. Penyakit ini hanya menyebabkan sedikit perubahan pada glomeruli atau jaringan ginjal di sekitarnya. Perubahannya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
    • Glomerulosklerosis segmental fokal: penyakit ini dapat menyebabkan sebagian glomeruli ginjal mengalami luka. Penyakit ini mungkin disebabkan oleh faktor genetik atau perubahan gen yang ada saat lahir.
    • Nefropati membran: penyakit autoimun yang menyebabkan penumpukan protein kekebalan di membran basal glomerulus ginjal.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Ginjal Bocor?

  • Sindrom nefrotik sekunder

Penyebab ginjal bocor pada anak yang bersifat sekunder antara lain:

    • Penyakit sistemik: penyakit yang mengenai banyak organ atau seluruh tubuh. Contohnya termasuk vaskulitis IgA (juga dikenal sebagai purpura Henoch-Schönlein) dan lupus.
    • Infeksi: ini termasuk hepatitis B dan C, HIV, dan malaria.
    • Penyakit darah: ini seperti leukemia, limfoma, dan penyakit sel sabit.
    • Beberapa obat-obatan: ini seperti efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mood, pengeroposan tulang, atau kanker.
  • Sindrom nefrotik kongenital

Di antara bayi baru lahir dan bayi berusia kurang dari 12 bulan, ada dua penyebab ginjal bocor paling umum, yaitu:

    • Varian genetik: ini yang menyebabkan sebagian besar kasus sindrom nefrotik kongenital
    • Infeksi: ini bisa terjadi pada saat atau sebelum kelahiran, seperti sifilis dan toksoplasmosis.

Baca juga: 6 Penyebab Ginjal Bocor yang Harus Diwaspadai

Apa yang dialami anak saat ginjalnya bocor?

Mengutip Healthy Children, anak-anak yang menderita ginjal bocor memiliki urine dengan kandungan protein yang terlalu banyak. Alhasil, protein dalam darahnya menjadi rendah.

Rendahnya kadar protein dalam darah menyebabkan air berpindah dari darah ke bagian tubuh lain dan membuatnya bengkak, seperti wajah, kaki, tangan, dan perut.

Pembengakan di kaki, perut, dan sekitar mata pada anak biasanya merupakan gejala awal ginjal bocor.

Gejala tersebut mungkin bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain.

Namun, jika tes urine anak tersebut menunjukkan adanya protein dalam jumlah besar, itu biasanya mengarah pada ginjal bocor.

Baca juga: 10 Komplikasi Ginjal Bocor yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau