Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Komplikasi Ginjal Bocor yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 25/10/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ginjal bocor merupakan kondisi serius yang menurunkan harapan hidup akibat berbagai komplikasi yang bisa terjadi.

Ginjal bocor dalam dunia medis disebut sindrom nefrotik.

Mengutip Cleveland Clinic, ginjal bocor adalah suatu kondisi yang terjadi karena ginjal melepaskan banyak protein (proteinuria) ke dalam urine.

Baca juga: Kenali Apa Itu Ginjal Bocor, Penyebab, dan Gejalanya

Kebocoran ini terjadi biasanya karena ada masalah atau kerusakan pada penyaring ginjal (glomeruli).

Glomeruli adalah pembuluh darah kecil di ginjal, yang membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah dan mengirimkannya ke kandung kemih sebagai urine.

Penyakit ini bisa membuat penderitanya melepas 3 gram protein ke dalam urine selama 24 jam.

Baca juga: Waspada Diabetes Bisa Jadi Penyebab Kerusakan Ginjal

Merujuk jurnal Poltekkes Kementerian Kesehatan di Palembang, nilai normal untuk kandungan protein dalam urine adalah kurang dari 150 mg dalam 24 jam.

Menurut National Library of Medicine, jika ginjal bocor berlangsung lama, komplikasi penyakit bisa terjadi.

Komplikasi ginjal bocor juga bisa muncul akibat efek samping pengobatan.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang macam komplikasi ginjal bocor yang harus diwaspadai.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Organ Penderita Gagal Ginjal?

Apa saja kemungkinan komplikasi ginjal bocor yang bisa terjadi?

Dihimpun dari National Library of Medicine dan Mayo Clinic, berikut macam komplikasi ginjal bocor yang harus diwaspadai:

  • Infeksi

Pasien ginjal bocor berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan sepsis menjadi salah satu penyebab utama kematian pasien usia anak.

Kemungkinan penderita ginjal bocor rentan terkena infeksi karena hilangnya opsonin dan immunoglobulin. Keduanya adalah protein yang terkait dalam sistem imunitas tubuh.

  • Penggumpalan darah

Ketidakmampuan glomeruli menyaring darah dengan baik dapat menyebabkan hilangnya protein darah yang membantu mencegah pembekuan.

Hal ini meningkatkan risiko terjadinya bekuan darah di pembuluh darah Anda.

Baca juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis yang Perlu Diketahui

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau