Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2023, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Adenomiosis adalah gangguan reproduksi wanita akibat pertumbuhan jaringan endometrium di otot rahim.

Masalah ini dapat dikenali dengan beberapa gejala, seperti kram atau nyeri hebat saat menstruasi, nyeri panggul, penebalan rahim, perdarahan dalam jumlah banyak saat haid, dan sakit saat berhubungan seksual.

Baca juga: 8 Penyebab Adenomiosis Pada Wanita, Termasuk Gangguan Hormon

Wanita yang merasakan keluhan terkait gejala adenomiosis perlu segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk dilakukan diagnosis.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa cara diagnosis pada wanita.

Bagaimana cara mendiagnosis adenomiosis?

Berikut beberapa metode yang mungkin direkomendasikan dokter untuk pemeriksaan adenomiosis:

  • Pemeriksaan panggul

Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memperhatikan apakah rahim tampak membesar, melunak, atau nyeri saat disentuh.

  • Pemeriksaan darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari perdarahan berat saat menstruasi yaitu anemia atau kurang darah

  • USG transvaginal

Cara diagnosis adenomiosis yang pertama adalah melalui USG transvaginal.

Dengan USG, dokter atau ahli kesehatan dapat melihat anatomi organ reproduksi wanita dan melihat kemungkinan adanya jaringan endometrium pada otot rahim.

Dilansir dari Healthline, probe USG akan dilapisi dengan kondom dan diberi cairan lalu dimasukkan ke dalam vagina untuk mendiagnosis adenomiosis.

Baca juga: 7 Cara Meredakan Adenomiosis secara Alami, Termasuk Minum Air Jahe

  • Pemindaian MRI

Tes lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis adenomiosis yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI).

MRI adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan gelombang radio dan teknologi magnet, tanpa menggunakan sinar radiasi.

Pada pemindaian MRI, dokter dapat melihat kondisi rahim untuk mendeteksi apakah ada jaringan endometrium yang tumbuh di otot rahim.

Diagnosis adenomiosis juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya penebalan area antara endometrium (lapisan rongga rahim) dan miometrium.

Pada prosedur ini, pasien akan diminta berbaring di atas meja yang akan dimasukkan ke dalam mesin pemindai.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau