Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4,5 Jam yang Berharga dalam Penanganan Stroke

Kompas.com - 22/11/2023, 15:59 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

1

KOMPAS.com - Dalam penanganan stroke, waktu sangatlah berharga. Semakin cepat pasien dibawa ke rumah sakit setelah terjadinya serangan stroke, makin besar peluang pemulihannya.

Pada kasus stroke karena penyumbatan pembuluh darah (ischemic stroke) terdapat istilah "time is brain" dan "golden hour". Istilah ini merujuk pada penanganan stroke secepat mungkin atau tak lebih dari 4,5 jam dari saat mulai timbul gejala stroke.

Pada saat kejadian stroke dalam satu menit sekitar 1,9 juta sel saraf akan mengalami kerusakan.

"Penanganan yang cepat akan mengurangi kerusakan sel saraf yang lebih besar. Setiap detik dan menit akan sangat berharga ketika saraf-saraf di otak mengalami kerusakan akibat stroke," kata dr.Peter Gunawan Ng, spesialis saraf dari RS Siloam TB Simatupang Jakarta.

Ia menjelaskan, pengobatan terbaik untuk stroke akibat sumbatan adalah trombolisis, yaitu obat untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.

Baca juga: Mengenal Silent Stroke dan Bahayanya, Kondisi di Mana Stroke Terjadi Tanpa Gejala

"Dengan kembalinya aliran darah otak akan mengurangi kerusakan pada jaringan otak," paparnya.

Sedangkan untuk kasus stroke perdarahan (hemorrahagic stroke) yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak, pengobatannya adalah untuk menghentikan perdarahan dan mencegah bertambahnya perdarahan.

“Setiap pasien stroke membutuhkan penanganan obat yang berbeda-beda tergantung pada kondisi dan faktor-faktor individu. Oleh karenanya, penting untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat saat mengalami gejala stroke,” ujar dr. Peter.

Baca juga: Jadwal Timnas U17 Indonesia Vs Afghanistan, Misi Sapu Bersih Garuda Asia

Penanganan awal pasien stroke di ruangan emergency meliputi stabilisasi kondisi pasien.

Perlu dilakukan diagnostik seperti CT-Scan kepala atau MRI kepala untuk membedakan apakah pasien mengalami stroke perdarahan atau stroke penyumbatan.

Tak hanya itu, dokter juga perlu mengevaluasi faktor resiko stroke, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, atau gangguan irama jantung.

Baca juga: Cegah Cacat akibat Stroke, Ketahui Golden Period Penanganan

Mengenal gejala stroke

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar, prevalensi kasus stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis meningkat dari 7,0 kasus per 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 10,9 kasus per 1.000 penduduk pada 2018.

Oleh karena itu masyarakat perlu mengenali gejala-gejala stroke sehingga bisa segera mencari pertolongan medis.

Gejala tersebut umumnya berupa gangguan fungsi otak, antara lain separuh badan yang lumpuh atau kebas dan baal, adanya rasa kesemutan di separuh badan, terjadi gangguan keseimbangan, serta terjadi gangguan penglihatan. Gejala lain adalah mendadak bicara pelo atau cadel.

Menurut dr.Peter, dalam upaya menangani stroke secara komperhensif, RS Siloam TB Simatupang menerapkan protokol penanganan stroke yang dimulai di tahun 2019.

Melalui protokol tersebut, RS Siloam TB Simatupang telah mendapatkan penghargaan ANGELS Award (Acute Networks Striving For Excellence in Stroke) yang didukung oleh World Stroke Organization (WSO) sebagai wujud keseriusan RS Siloam TB Simatupang dalam penanganan pasien-pasien stroke.

Baca juga: Perbedaan Stroke Ringan dan Stroke yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
karena istri mantan suster ,dan cepat di bawake siloam karawci , saya sudah sehat hanya masih berobat jalan sebulan sekali , puji tuhan sudah sangat sehat , terimakasih siloam karawaci tangerang , tuhan yesus memberkati amin .

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kecam Kebijakan Tarif, Presiden Brasil Sebut Rezim Trump Coba Atur Dunia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau