KOMPAS.com - Ayah dan bunda mungkin pernah menemui anak demam hanya di kepala, sementara anggota tubuh lainnya memiliki suhu yang normal.
Kepala anak panas tidak selalu disebabkan karena demam. Kondisi tersebut bisa terjadi karena si kecil baru dimandikan dengan air hangat, berada di ruangan yang terlalu panas, dan akibat memakai baju dan topi berbahan tebal.
Baca juga: Mengenal Demam pada Anak, dari Gejala hingga Cara Meredakannya
Namun, jika panas di kepala anak tak kunjung turun, orangtua perlu waspada. Pasalnya, demam di kepala bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang perlu mendapat penanganan medis, seperti infeksi saluran kencing dan pneumonia.
Untuk mengetahui apa saja penyebab anak demam hanya di kepala, simak penjelasan berikut.
Dilansir dari laman Ujala Cygnus Hospital, ada beberapa penyebab anak demam hanya di kepala, antara lain:
Anak demam hanya di kepala tapi suhu tubuhnya terasa normal, mungkin penyebabnya adalah air hangat yang digunakan untuk memandikan si kecil.
Anda tak perlu khawatir jika air hangat adalah penyebab anak demam hanya di kepala. Pasalnya, suhu kepala anak akan kembali normal dalam beberapa saat.
Suhu udara yang terlalu panas akibat sinar matahari dapat memengaruhi suhu tubuh si kecil. Kepala anak bisa terasa lebih panas dibandingkan anggota tubuh lainnya.
Kondisi ini juga bisa terjadi jika Anda tiba-tiba membawa anak keluar dari ruangan ber-AC ke area tanpa pendingin.
Baca juga: 5 Makanan Ringan Saat Anak Demam yang Aman Dikonsumsi
Anak-anak melepas panas tubuhnya melalui kepala. Apabila orangtua memberikan pakaian dan topi yang terlalu tebal, maka panas akan terperangkap sehingga tidak bisa keluar melalui kepala.
Ini mengakibatkan kepala anak lebih panas dari bagian tubuh lainnya.
Penyebab anak demam hanya di kepala berikutnya yaitu akibat tumbuh gigi.
Saat tumbuh gigi, si kecil sering kali merasa cemas, susah tidur, rewel, dan kehilangan nafsu yang membuat kepala anak panas.
Tumbuh gigi biasanya terjadi saat bayi mulai menginjak usia enam bulan.
Imunisasi atau vaksinasi bisa menjadi salah satu penyebab demam pada anak yang dapat terjadi di kepala saja.
Demam di kepala akibat reaksi imunisasi biasanya mereda dan sembuh dalam beberapa saat. Untuk mengatasi demam pada anak, petugas kesehatan dapat memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol.
Baca juga: 6 Cara Mengompres Anak Demam agar Suhunya Cepat Turun
Pada momen tertentu, anak tampak lebih bersemangat dalam mengeksplor lingkungan sekitarnya. Hal ini membuat anak lebih aktif dan cenderung banyak gerak.
Hal ini dapat mengakibatkan sirkulasi darah meningkat yang akhirnya menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Akibatnya, kepala anak terasa lebih panas dari biasanya.
Anak atau bayi yang menangis berlebihan dan sulit ditenangkan berisiko mengalami peningkatan suhu tubuh, salah satunya di bagian kepala.
Orangtua perlu waspada jika anak menangis tanpa henti karena bisa disebabkan karena nyeri kolik, iritasi, atau demam akibat flu yang mungkin perlu mendapat perawatan medis.
Penyebab anak demam hanya di kepala selanjutnya adalah pneumonia atau kondisi saat paru-paru mengalami infeksi.
Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk atau pilek, kemudian diikuti oleh gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.
Peningkatan suhu anak akibat pneumonia bisa terjadi hanya di kepala saja maupun menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 4 Penyebab Anak Demam dan Muntah, Orangtua Perlu Tahu
Pada bayi dan balita, demam merupakan tanda paling sering anak mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Demam pada anak akibat ISK bisa terjadi hanya di kepala saja sehingga anggota tubuh lain terasa normal.
Dilansir dari Mayo Clinic, demam akibat ISK akan mereda dalam 1-2 minggu. Namun, pada kasus yang lebih berat, bisa juga infeksi menyebar hingga ke ginjal sehingga membutuhkan pemulihan yang lebih lama.
Penjelasan di atas adalah macam-macam penyebab anak demam hanya di kepala sedangkan bagian tubuh lain terasa normal.
Jika anak Anda mengalami demam di kepala dalam waktu yang lama atau tak kunjung reda, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.