KOMPAS.com - Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu.
Melansir laman Baby Center UK, bayi yang lahir prematur rentan mengalami masalah kesehatan dan tumbuh kembang karena organnya belum sempurna.
Bayi yang lahir sebelum waktunya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan masalah nutrisi.
Selain itu, bayi prematur juga mungkin mengalami komplikasi perkembangan, termasuk keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan kognitif.
Artikel ini akan membahas tentang beberapa penyebab bayi prematur yang mungkin perlu Anda ketahui.
Baca juga: Apa Hubungan Usia Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah Pada Bayi?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur, dan seringkali penyebabnya tidak dapat diidentifikasi dengan pasti.
Merangkum laman Medical News Today, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur meliputi:
Infeksi dalam sistem reproduksi atau sistem kehamilan, seperti infeksi rahim atau saluran reproduksi, dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Beberapa kondisi medis seperti diabetes dan hipertensi juga dapat berkontribusi pada kelahiran prematur.
Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang muncul selama kehamilan.
Kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur jika tidak diobati.
Kehamilan dengan lebih dari satu janin, seperti kehamilan kembar atau triplet, dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Masalah pada plasenta, seperti plasenta previa atau abrupsi plasenta, dapat menyebabkan kelahiran prematur karena mempengaruhi suplai darah dan nutrisi ke bayi.
Kelainan pada rahim atau leher rahim, seperti bentuk rahim yang tidak normal atau insufisiensi serviks, dapat berkontribusi pada risiko kelahiran prematur.
Wanita yang sangat muda atau lebih tua memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk kelahiran prematur.