KOMPAS.com - Pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi bayi prematur untuk mencegah penyakit atau meningkatkan imunitas, serta mendukung tumbuh kembangnya.
Namun, bayi prematur mungkin kesulitan menyusu secara langsung dari payudara ibunya karena memiliki refleks hisap yang belum optimal.
Baca juga: 14 Cara Memandikan Bayi Prematur yang Aman
Meski demikian, beberapa bayi prematur sudah memiliki refleks menelan sehingga dapat diberi ASI dengan beberapa cara.
Untuk mengetahui tips atau cara memberikan ASI pada bayi prematur, simak penjelasan berikut.
Berikut beberapa cara memberikan ASI pada bayi prematur yang orangtua perlu ketahui:
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi prematur yang dilahirkan di atas usia 34 minggu dengan berat badan 1800 gram atau lebih dapat langsung dicoba untuk direct breastfeeding atau menyusu langsung kepada ibu.
Menyusui secara langsung tidak hanya bermanfaat dalam memberikan nutrisi kepada si kecil, tetapi juga membangun bonding atau ikatan antara ibu dengan anak.
Bayi yang masih berada dalam perawatan intensif di ruangan NICU bisa mendapatkan ASI perah menggunakan botol susu.
Ibu bayi atau tenaga kesehatan dapat memangku si kecil agar tidak kesulitan dalam mengisap ASI dari botol.
Baca juga: 5 Penyebab Hipotermia pada Bayi Prematur
Bayi prematur yang lahir di bawah usia kandungan 34 minggu dan beratnya kurang dari 1800 gram dapat diberi ASI perah dengan sendok atau cangkir.
IDAI merekomendasikan pemberian ASI perah sebanyak 10-12 kali sehari.
Cara memberikan ASI pada bayi prematur selanjutnya yaitu dengan selang atau orogastric tube. Selang tersebut dapat dimasukkan lewat hidung atau mulut.
Selang digunakan untuk memberikan ASI bayi prematur dengan berat lahir 1250-1500 gram atau yang dilahirkan pada usia kandungan 30-31 minggu.
Bayi prematur tersebut biasanya belum memiliki refleks isap dan menelan.
Bayi prematur dengan berat lahir kurang dari 1250 gram biasanya memerlukan perawatan intensif yang lebih lama karena penyakit atau kondisi tertentu.
Karena itu, ia tidak langsung diberikan cairan ASI, melainkan mendapat nutrisi parenteral dari infus.
Setelah kondisinya membaik, bayi dapat diberikan trophic feeding untuk menstimulasi perkembangan saluran cerna si kecil.
Trophic feeding diberikan dengan jumlah 10-20 mL/kg/hari. Jika bayi sudah dapat menoleransi pemberian minum, maka jumlah minum dapat dinaikkan sambil menurunkan pemberian nutrisi parenteral.
Baca juga: Kenali Penyakit Paru-paru Kronis pada Bayi Prematur
Air susu ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir baik yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan atau prematur.
ASI memberikan banyak keuntungan fisiologis maupun emosional. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif minimal selama usia 6 bulan pertama.
Bagi bayi prematur ASI berperang penting untuk membentuk sistem kekebalan tubuh agar tidak murah terserang virus atau bakteri penyebab penyakit.
ASI juga bermanfaat dalam menjaga sistem pencernaan bayi prematur. Hal itu karena ASI mudah dicerna dan menghasilkan sedikit residu sehingga mencegah muntah, menurunkan risiko sepsis, dan meningitis.
Manfaat ASI bagi bayi prematur lainnya yaitu menambah berat badan dan menunjang perkembangan otak si kecil.
ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi prematur. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya perlu mengetahui cara memberikan ASI pada bayi prematur.
Ayah dan bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan konselor laktasi jika memiliki kendala saat memberikan ASI kepada bayi prematur.
Baca juga: 4 Macam Skrining Bayi Prematur Menurut Dokter, Pantang Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.