KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa Bayi yang lahir prematur harus menjalani empat macam skrining di waktu tertentu?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hampir 30 juta bayi lahir prematur setiap tahun di seluruh dunia.
Bayi prematur didifenisikan sebagai bayi yang dilahirkan saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi prematur dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan usia janin saat dilahirkan, yaitu:
Baca juga: Ciri-ciri Fisik Bayi Prematur Menurut Dokter
Bayi yang lahir prematur perlu dipantau kondisi fisik dan risiko gangguan kesehatan seperti masalah pernapasan, jantung, pencernaan, anemia, hingga penyakit kuning.
Karena itu, menurut IDAI bayi prematur perlu melakukan serangkaian deteksi dini atau skrining yang meliputi:
Pendengaran merupakan salah satu alat vital pada manusia. Apabila tidak berfungsi dengan baik, maka akan terjadi resiko gangguan pendengaran dan bicara.
Karena itu, skrining pendengaran pada bayi, termasuk yang lahir prematur sangat perlu dilakukan. Skrining pendengaran umumnya dilakukan dengan alat bernama OAE (Oto Accoustic Emmision) yang ditempelkan ke liang telinga bayi.
Skrining pendengaran penting dilakukan pada bayi prematur yang lahir pada atau sebelum usia 32 minggu (8 bulan). Selain itu, bayi yang memerlukan skrining pendengaran biasanya memiliki berat badan rendah yaitu kurang dari 1500 gr (1,5 kg)
Bayi prematur dengan asfiksia atau kondisi ketika kadar oksigen di dalam tubuh berkurang akibat lilitan tali pusat juga memerlukan skrining pendengaran.
Skrining pendengaran pada bayi prematur dilakukan pada usia koreksi (usia kronologis dikurangi jumlah jeda minggu atau bulan saat bayi dilahirkan) di atas 34 minggu.
Baca juga: Nutrisi dan Stimulasi agar Anak Prematur Sehat dan Cerdas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.