KOMPAS.com - Merokok adalah aktivitas yang mengancam kesehatan tubuh terutama paru-paru. Lantas, apakah paru-paru perokok bisa kembali normal setelah berhenti merokok?
Perlu diketahui, paru-paru yang sehat memiliki warna merah muda yang cerah. Sedangkan, paru-paru perokok berwarna hitam karena tertutup lapisan selaput akibat kebiasaan merokok yang sudah lama.
Perbedaan paru paru perokok dan bukan perokok juga bisa dilihat dari kapasitas paru yang membuat perokok mengalami penurunan kemampuan menarik napas dalam-dalam dibandingkan orang yang bukan perokok.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kerusakan otot dada akibat kebiasaan merokok.
Untuk menjawab rasa penasaran di atas, Anda dapat menyimak pemaparan artikel di bawah ini.
Baca juga: 5 Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok
Dikutip dari MedicineNet, sebagian kondisi paru-paru perokok bisa sembuh setelah berhenti merokok, tapi di beberapa kasus paru-paru tidak bisa kembali normal seperti paru-paru orang yang bukan perokok.
Dapat diketahui, paru-paru adalah organ yang di beberapa kasus memiliki kemampuan untuk memperbaiki sel-selnya sendiri secara bertahap.
Saat berhenti merokok, mantan perokok dapat menghentikan kerusakan paru-paru lebih lanjut, sehingga paru-paru akan mulai membersihkan organnya dari racun yang menumpuk dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi untuk kembali normal.
Menukil Check4Cancer, paru-paru akan mulai memperbaiki sel-sel yang tidak aktif dan sel-sel rusak yang melapisi saluran udara atau disebut dengan tahap regenerasi.
Waktu yang dibutuhkan paru-paru untuk sembuh tergantung pada berapa lama individu tersebut menjadi seorang perokok.
Perokok berat atau orang yang sudah lama punya kebiasaan merokok membutuhkan waktu lebih lama atau kesulitan membuat paru-parunya normal kembali.
Baca juga: 8 Cara Membersihkan Paru-paru Perokok setelah Berhenti Merokok
Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif
Terdapat kerusakan akibat merokok yang bersifat permanen dan membuat paru-paru tidak bisa kembali normal meskipun seseorang sudah berhenti merokok, antara lain:
Emfisema adalah kerusakan pada kantung udara kecil di paru-paru atau alveoli. Apabila hal tersebut terjadi, luas permukaan paru-paru dapat berkurang seiring berjalannya waktu. Akibatnya, tubuh tidak dapat melakukan pertukaran oksigen secara optimal.
Bronkitis kronis juga dapat menyebabkan saluran udara kecil yang mengarah ke alveoli menjadi meradang, sehingga menghambat oksigen mencapai alveoli.
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK adalah kerusakan paru yang terjadi akibat emfisema dan bronkitis kronis yang terjadi secara bersamaan.