KOMPAS.com - Bayi prematur dikenal memiliki risiko tinggi mengalami penyakit paru-paru kronis dengan gejala gangguan pernapasan jangka panjang.
Mengutip Standford Children's Health, penyakit paru-paru kronis (CLD) merupakan istilah umum untuk masalah pernapasan jangka panjang pada bayi prematur atau dikenal juga dengan sebutan displasia bronkopulmoner (BPD).
Mengutip Verywell Health, penyakit paru-paru kronis didefinisikan lebih spesifik sebagai masalah pernapasan yang terjadi setelah 36 minggu pasca konsepsi.
Masalah pernapasan ini dapat mencakup gejala:
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Penyakit Paru-paru Kronis Agar Tidak Semakin Parah
Bayi dianggap menderita CLD, jika mereka membutuhkan bantuan pernapasan setelah 28 hari pertama kehidupannya atau setelah usia kehamilan 36 minggu.
Penyakit paru-paru kronis dapat memengaruhi seluruh tubuh juga. Bayi dengan CLD mungkin memiliki masalah jantung dan kesulitan makan atau menambah berat badan.
Sebagian besar anak-anak akan mengatasi penyakit paru-paru kronis sekitar usia 2 tahun, karena tubuh mereka mulai menumbuhkan jaringan paru-paru yang sehat.
Saat itu, pengobatan diberikan untuk membantu gejala CLD pada paru-paru matang.
Perawatan umum termasuk:
Baca juga: Ciri-ciri Penderita Penyakit Paru-paru Kronis hingga Akhir Kehidupan
Mengutip Standford Children's Health, ada beberapa penyebab dari penyakit paru-paru kronis pada bayi prematur, yaitu:
Baca juga: 13 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Paru-paru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.