Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Bayi Prematur Boleh Mandi? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 30/11/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Bayi prematur biasanya tidak langsung dimandikan setelah lahir. Lantas, kapan bayi prematur boleh mandi?

Untuk diketahui, kebanyakan bayi prematur lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan belum memiliki lemak coklat. Kondisi tersebut membuat bayi prematur berisiko memiliki suhu tubuh di bawah normal.

Dilansir dari What to Expect, kondisi bayi prematur setelah lahir juga tidak sama dengan bayi cukup bulan.

Baca juga: Apa itu Bayi Prematur? Kenali Ciri-ciri, dan Perawatannya

Bayi prematur dapat mengalami sesak napas, terlihat pucat, kesulitan mengisap dan menelan air susu ibu (ASI), dan cenderung tidur lebih lama.

Karena kondisi itulah bayi prematur perlu dirawat di inkubator atau di ruangan NICU sampai kondisinya stabil.

Setelah kondisinya stabil, bayi prematur baru boleh dimandikan dengan cara diseka atau disibin dan bisa menjalani rawat gabung dengan ibunya.

Untuk mengetahui lebih lanjut kapan bayi prematur boleh mandi, simak penjelasan berikut.

Kapan bayi prematur boleh mandi?

Dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A menjelaskan, bayi prematur yang baru lahir tidak perlu dimandikan segera. Bayi prematur boleh mandi setelah kondisinya stabil.

"Bayi prematur yang baru lahir biasanya tidak perlu dimandikan segera, bahkan bisa ditunda hingga beberapa hari saat kondisinya telah stabil," ujar dokter Aisya kepada Kompas.com, Kamis (30/11/2023).

Menurut Aisya, menunda memandikan bayi prematur perlu dilakukan untuk mencegah hipotermia atau penurunan suhu secara drastis (di bawah 36,5 derajat celsius) karena si kecil belum memiliki lemak coklat.

"Sebelum memandikan, perlu lihat kondisi ya. Biasanya bayi prematur itu sesak napas. Kalau misalnya sesak napas kan harus pakai alat bantu napas dan masuk inkubator. Kemudian untuk mandi, sebenarnya cukup disibin saja," lanjut Aisya.

Baca juga: 5 Penyebab Hipotermia pada Bayi Prematur

Tips memandikan bayi prematur

Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) tersebut menjelaskan beberapa tips memandikan bayi prematur.

Tips memandikan bayi prematur yaitu memandikan si kecil 30 menit sebelum sesi menyusu berikutnya. Hal ini untuk mencegah kembung atau gangguan perut atau stomach upset.

Kemudian, memandikan bayi prematur bisa dilakukan tiap 2-4 hari sekali. Bayi prematur boleh mandi lebih sering bila kerap gumoh, muntah, atau terkena kotorannya.

"Kulit bayi prematur mudah kering bila dimandikan terlalu sering. Orangtua bisa menyeka wajah bayi dan lipatan leher setiap hari," kata Aisya.

Perlu diperhatikan, selama tali pusat belum lepas, sebaiknya bayi diseka dan tidak dicelupkan ke dalam bak mandi.

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua juga perlu memperhatikan kondisi air untuk memandikan bayi prematur.

Temperatur air untuk memandikan bayi prematur sebaiknya berkisar antara 37,2-37,7 derajat celsius. Saat mandi, bayi prematur sebaiknya tetap menggunakan bedong longgar agar tidak kedinginan.

Setelah membasuh dan menyeka si kecil dengan sabun, ayah dan ibu perlu segera mengeringkan badan bayi dengan handuk kering yang bersih.

Selanjutnya, kenakan pakaian hangat lengkap dengan topi, kaos kaki, dan sarung tangan agar suhu tubuh bayi prematur tetap stabil.

Baca juga: 5 Cara Memberikan ASI pada Bayi Prematur

Calon orangtua atau pasutri yang sedang program hamil perlu memahami serba-serbi tentang buah hati, termasuk mengetahui kapan bayi prematur boleh mandi serta tips memandikan si kecil.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara merawat bayi prematur, ayah atau ibu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com