Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Tidur Pengaruhi Kadar Gula Darah, Kenapa Bisa?

Kompas.com - 12/01/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tidur dapat memengaruhi banyak hal, termasuk kadar gula darah.

Mengutip WebMD, pola makan dan obesitas mungkin merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap gula darah dan diabetes.

Namun, kurang tidur juga memiliki pengaruh yang sama karena bisa berdampak pada respons sel terhadap insulin.

 Baca juga: 11 Hal Penyebab Gula Darah Tinggi Tanpa Disadari

Insulin adalah hormon yang berperan memindahkan gula dalam darah (glukosa) ke sel-sel di seluruh tubuh untuk dijadikan bahan bakar (energi) sesuai yang dibutuhkan.

Ketika glukosa diangkut oleh insulin ke sel tubuh, maka kadarnya yang beredar dalam darah bisa berkurang.

Dalam sebuah penelitian, lebih dari 4.000 orang melaporkan jumlah tidur yang mereka dapatkan setiap malam.

 Baca juga: 11 Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi Secara Alami

Mereka yang mendapat waktu kurang dari 6 jam dua kali lebih mungkin memiliki sel yang kurang sensitif terhadap insulin atau menderita diabetes parah.

Hal tersebut bahkan terjadi setelah para peneliti memperhitungkan kebiasaan gaya hidup lainnya dari mereka.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas mengenai pengaruh tidur terhadap kadar gula darah kita.

 Baca juga: 4 Macam Buah Yang Harus Dihindari Saat Gula Darah Tinggi

Pengaruh kurang tidur terhadap kadar gula darah

Mengutip Sleep Foundation, faktor fisiologis berikut berperan dalam hubungan antara tidur dan gula darah:

  • Kortisol

Kurang tidur dapat meningkatkan kortisol. Kortisol adalah hormon yang mempengaruhi siklus tidur-bangun kita.

Ketika jumlahnya tinggi, hormon ini merangsang pelepasan gula darah yang disimpan di hati dan otot (dalam bentuk glikogen). Akibatnya, kadar gula darah dapat meningkat.

 Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi

  • Sensitifitas insulin

Kurang tidur dapat menurunkan sensitivitas insulin Anda. Akibatnya, dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan risiko diabetes.

  • Hormon pertumbuhan

Saat tidur, hormon pertumbuhan (human growth hormone/HGH) yang diproduksi tubuh akan meningkat. Secara bersamaan, kadar glukosa akan meningkat.

  • Stres oksidatif

Ketika tidur stres oksidatif dalam tubuh bisa dikurangi. Ketika Anda kurang tidur, stres oksidatif bisa meningkat.

Stres oksidatif adalah ketika tingkat antioksidan lebih rendah dari radikal bebas di dalam tubuh. Ini bisa meningkatkan kadar gula darah.

 Baca juga: Pedoman Makan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi

  • Protein C-reaktif

Protein C-reaktif (CRP) adalah protein yang diproduksi oleh organ hati sebagai respons terhadap peradangan di tubuh.

Tingkat Protein C-reaktif yang tinggi adalah faktor risiko diabetes.

Kurang tidur dapat menyebabkan tingkat protein C-reaktif meningkat.

  • IL-6 dan TNF-alpha

IL-6 dan TNF-alpha adalah penanda inflamasi. Jumlah IL-6 dan TNF-alpha yang meningkat dapat menyebabkan resistensi insulin yang berdampak kadar gula darah tinggi.

Sementara, peningkatan penanda inflamasi ini bisa tinggi karena kurang tidur.

Dengan demikian, memiliki waktu tidur yang berkualitas di malam hari sangat penting untuk mengelola kadar gula darah Anda.

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan waktu tidur ideal bagi orang dewasa adalah 7-8 jam setiap hari. Sudah Anda menerapkannya?

Baca juga: Tidur Setelah Makan Apakah Buruk untuk Kesehatan? Ini Penjelasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau