KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan target nol kematian akibat dengue di tahun 2030. Berbagai upaya pun terus dilakukan, termasuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.
Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Dr.Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pemerintah juga menguatkan sistem dan data.
"Kemenkes telah meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Arbovirosis (SIARVI) pada bulan Februari 2023 lalu, yang ke depannya akan menjadi alat bantu kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan surveilans dengue," paparnya.
Aplikasi itu juga menampilkan data real time dari berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Ketahui Pertolongan Pertama Demam Berdarah Dengue Menurut Dokter
Angka kasus kematian akibat demam berdarah dengue dalam lima tahun terakhir semakin meningkat. Keterlambatan penanganan serta pemantauan yang kurang baik bisa menjadi penyebabnya.
Selain terus menggerakkan masyarakat untuk aktif melakukan program 3M dan jumantik, pemerintah juga menyiapkan inovasi untuk mempercepat penurunan kasus DBD.
Salah satu inovasi yang kini mulai digencarkan adalah vaksin dengue yang sudah diproduksi oleh PT.Takeda bekerja sama dengan PT.Bio Farma.
“Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini, belum ada obat yang spefisik untuk menyembuhkan dengue. Oleh karena itu, Takeda berkomitmen untuk memerangi dengue dengan membuka akses yang luas terhadap inovasi pencegahan dengue," kata Presiden Direktur PT.Takeda Innovative Medicine, Andreas Gutknecht.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan, salah satu program yang mendukung pencapaian ‘nol kematian akibat dengue 2030’ adalah Program Vaksinasi DBD yang diluncurkan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 12 November 2023 lalu.
"Ini merupakan pertama kalinya program vaksinasi untuk DBD dilakukan di Indonesia, dan sebanyak lebih dari 19.000 dosis kami alokasikan untuk Kalimantan Timur," katanya.
Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah endemik dengue di Indonesia dengan beban yang tinggi.
Sepanjang tahun 2022, telah terjadi 2 KLB dengue serta peningkatan 2 kali lipat kasus dengue dibandingkan tahun sebelumnya. Kasus dengue berdampak pada masyarakat dari berbagai kelompok usia di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Baca juga: [HOAKS] Vaksin Demam Berdarah Dengue Berbahaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.