Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Kompas.com - 23/01/2024, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes dapat merusak mata yang menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan seiring berjalannya waktu.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes adalah penyakit di mana kadar gula (glukosa) darah terlalu tinggi.

Baca juga: 9 Dampak Merokok pada Penderita Diabetes yang Harus Diwaspadai

Penyebabnya bisa beragam tergantung jenisnya. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin atau hanya menghasilkan sedikit.

Insulin membantu gula darah memasuki sel-sel dalam tubuh Anda untuk digunakan sebagai energi.

Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak merespons insulin secara normal (resistensi insulin).

Kondisi diabetes menyebabkan gula darah menumpuk di dalam darah dan menyebabkan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia).

Baca juga: Gejala Katarak yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kadar gula darah tinggi yang dikategorikan sebagai diabetes adalah 126 miligram per desiliter (mg/dL) ke atas.

Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol semakin lama dapat merusak pembuluh darah dan lensa mata Anda sebagai bentuk komplikasi diabetes.

Hal ini dapat menyebabkan masalah mata diabetes yang serius yang dapat membahayakan penglihatan Anda dan terkadang menyebabkan kebutaan.

Dikutip dari WebMD, diabetes adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia 20 hingga 74 tahun.

Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Berisiko Alami Katarak, Kenapa Bisa?

Apa saja penyakit mata yang berisiko pada penderita diabetes?

Penyakit mata yang menjadi komplikasi diabetes, antara lain retinopati diabetik, edema makula, katarak, dan glaukoma.

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), berikut uraian keempat gangguan penglihatan yang dapat menyerang penderita diabetes:

  • Retinopati diabetik

Retina adalah lapisan dalam di bagian belakang setiap mata. Retina mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang diterjemahkan oleh otak Anda, sehingga Anda dapat melihat dunia dengan gambar normal seperti saat ini.

Pembuluh darah yang rusak karena diabetes dapat merusak retina, sehingga menyebabkan penyakit yang disebut retinopati diabetik.

Pada retinopati diabetik tahap awal, pembuluh darah bisa melemah, membengkak, atau bocor ke retina. Tahap ini disebut retinopati diabetik nonproliferatif.

Jika penyakitnya bertambah parah, beberapa pembuluh darah akan menutup, sehingga menyebabkan pembuluh darah baru tumbuh atau berkembang biak di permukaan retina.

Tahap ini disebut retinopati diabetik proliferatif. Pembuluh darah baru yang tidak normal ini dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius.

Baca juga: 4 Komplikasi Diabetes yang Paling Umum di Indonesia

  • Edema makula

Bagian retina yang Anda perlukan untuk membaca, mengemudi, dan melihat wajah disebut makula.

Diabetes dapat menyebabkan pembengkakan pada makula, yang disebut edema makula diabetik.

Seiring waktu, diabetes dapat merusak ketajaman penglihatan di bagian mata ini, sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau total (kebutaan).

Edema makula biasanya terjadi pada orang yang sudah memiliki tanda-tanda retinopati diabetik.

  • Glaukoma

Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat merusak saraf optik, kumpulan saraf yang menghubungkan mata ke otak.

Diabetes melipatgandakan kemungkinan terkena glaukoma, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan, jika tidak ditangani sejak dini.

Gejalanya tergantung pada jenis glaukoma yang Anda derita.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya...

  • Katarak

Lensa di dalam mata kita merupakan struktur bening yang membantu memberikan penglihatan yang tajam.

Namun, lensa tersebut cenderung menjadi keruh seiring bertambahnya usia.

Penderita diabetes lebih mungkin mengalami kondisi tersebut yang disebut katarak.

Penderita diabetes dapat terserang katarak pada usia lebih dini dibandingkan orang tanpa diabetes.

Para peneliti berpendapat bahwa kadar gula darah yang tinggi menyebabkan penumpukan endapan di lensa mata Anda.

Komplikasi diabetes di atas sering kali tidak memunculkan tanda-tanda peringatan saat kerusakan pertama kali terjadi.

Pemeriksaan mata di dokter ahli secara rutin setidaknya setahun sekali, yang dapat membantu menemukan dan menangani masalah mata sejak dini, sebelum kehilangan penglihatan yang parah Anda alami.

Baca juga: Apakah Diabetes Tipe 2 Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com