KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang keluhan penyakitnya hilang atau jauh membaik saat ia sudah sampai di ruang tunggu dokter. Hal ini ternyata terkait dengan rasa kecemasan.
Memeriksakan diri ke dokter atau terapis untuk konseling ketika gejala-gejala yang dialami justru membaik memang bikin cemas. Kita pasti takut jika dokter tidak percaya atau tidak optimal memberi penanganan.
Pasien penyakit kronik atau yang sudah menahun juga merasa butuh untuk memperparah gejala yang mereka alami untuk memastikan mereka ditangani secara serius oleh petugas kesehatan. Fenomena ini didorong oleh rasa takut diabaikan.
"Kita juga sering mendengar beberapa pasien salah didiagnosis atau diabaikan karena dokter yang menangani tidak bisa menemukan akar masalahnya. Siklus berulang ini berpengaruh negatif pada jalur pikiran-tubuh- jiwa, memperburuk kesehatan," kata Matt Glowiak, konselor kesehatan mental.
Baca juga: Komunikasi Dokter dan Keluarga Pasien ICU Tingkatkan Kesembuhan
Ia mengatakan, hal yang normal jika kita merasa keluhan tidak enak badan tiba-tiba hilang, sebagian ada yang justru memburuk, saat di ruang dokter.
Kabar baiknya, kebanyakan dokter sudah memahami fenomena ini.
"Gejala penyakit bisa datang dan pergi. Sebagai dokter saya tidak kaget jika pasien saya mendadak merasa sudah baikan di ruang dokter. Tugas kami mencari tahu riwayat gejalanya sehingga bisa memahami penyebabnya dan mencari penanganan," kata Dr.Katie Deming, ahli radiologi kanker.
Faktor yang berpengaruh
Terkadang gejala-gejala fisik bisa timbul akibat tekanan atau stres. Ini bisa menjelaskan mengapa gejala atau keluhan bisa datang dan pergi.
"Komplikasi dari kondisi mental negatif sangat berpengaruh pada kondisi fisik, seperti halnya pikiran positif berpengaruh pada proses penyembuhan," kata Glowiak.
Baca juga: Jangan Lupa Check Up Kesehatan Usai Liburan, Ini Alasannya
Dengan kata lain, saat rasa stres menghilang, gejala yang kita alami seperti perut mual, pusing, atau jantung berdebar, akan hilang. Pada sebagian orang hal ini bisa terjadi di ruang dokter, lokasi di mana kita bisa merasa nyaman karena yakin akan mendapat pertolongan.
Faktor lain adalah kita berusaha meyakinkan diri bahwa kita "baik-baik saja" dibandingkan dengan pasien lain yang gejalanya lebih berat, sehingga keluhan fisik terasa reda.
Jika hal tersebut sering terjadi, lakukan pencatatan gejala-gejala, baik berupa foto, video, atau rekaman audio.
Untuk mendapat gambaran lebih lengkap tentang keluhan penyakit, catatlah kapan gejalanya muncul, berapa lama durasinya, apakah terkait dengan aktivitas lain (setelah olahraga, makan, atau kurang tidur misalnya), apakah ada polanya, dan sebagainya.
Jika kita merasa sudah menyampaikan secara jujur keluhan yang dirasakan tapi dokter belum bisa memberi penanganan dengan tepat, mungkin kita perlu mencari opini kedua ke dokter lain.
Baca juga: Menteri Kesehatan Ajak Masyarakat ke Puskesmas untuk Deteksi Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.