Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi Dokter dan Keluarga Pasien ICU Tingkatkan Kesembuhan

Kompas.com - 08/09/2023, 07:33 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Keluarga dan pasien memiliki hak untuk diberikan informasi seputar tindakan medis yang akan dilakukan dokter, terutama saat pasien di ruang perawatan intensif atau ICU.

Komunikasi yang baik antara tim medis dengan keluarga pasien dapat membantu meningkatkan pemahaman pihak pasien sehingga keputusan bisa diambil dengan cepat dan tepat.

"Pasien yang masuk ICU itu sudah pasti dalam kondisi kritis dan mengancam nyawa. Kalau keluarga tidak paham, mereka tidak akan bisa mengambil keputusan yang tepat, padahal keputusan ada di tangan keluarga," kata dokter spesialis anestesi dan spesialis perawatan Vennesi T Silalahi, dalam acara media edukasi yang digelar oleh Pfizer dan Eka Hospital (6/9/2023).

Dokter Vannesi mengatakan, berurusan dengan ICU bukanlah hal yang mudah bagi pasien dan keluarganya. Namun, psikologis keluarga bisa membantu pasien lebih cepat sembuh.

"Banyak yang harus dibahas dengan keluarga pasien, kalau keluarga diberi informasi dengan jelas lewat bahasa yang sederhana, keluarga akan merasa lebih tenang dan ketenangan itu juga akan dirasakan pasien, sehingga bisa cepat sembuh," katanya.

Baca juga: Dokter dan Pasien yang Saling Menghormati

Resistensi antimikroba di ICU

Salah satu penyebab kematian di ICU adalah resistensi antimikroba. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan resistensi antimikroba menyebabkan 1,27 kematian setiap tahun.

Untuk mencegah resistensi, dokter Vanessi menegaskan pemberian antibiotik tidak boleh sembarangan.

"Dokter erat sekali berhubungan dengan ahli mikrobiologi untuk menenetukan antibiotik apa yang paling tepat dengan mengambil sampel lalu dikultur," papar dokter dari Eka Hospital Tangerang Selatan ini.

Keterlibatan pasien dan keluarganya juga memegang peran penting dalam mencegah resistensi antimikroba di ICU. Lewat komunikasi dan diskusi dengan dokter, pemberian antibiotik pun menjadi lebih jitu di ICU.

Advokat pasien, Butet Trivyantini mengatakan keluarga pasien harus mengikuti protokol di ICU dan rumah sakit. Selain itu, pihak keluarga juga bisa bertanya ke tenaga medis tentang kondisi pasien dan tindakan yang diambil dokter.

"Penting sekali komunikasi dua arah dengan pihak tenaga kesehatan. Kita bisa bertanya, karena ini hak pasien. Tanyakan bagaimana kondisi pasien, tindakan yang dilakukan, dan apa manfaat serta risikonya untuk pasien," kata Butet dalam acara yang sama.

Menurutnya keluarga pasien juga bisa mencari informasi, misalnya melalui google, tentang obat atau tindakan, untuk memastikan perawatan yang diberikan kepada anggota keluarga yang dirawat tepat.

Baca juga: Kenali Apa Itu Resistensi Antibiotik dan Penyebabnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau