KOMPAS.com - Kebanyakan wanita mungkin tidak mengamati bentuk area kewanitaannya setiap hari. Namun, saat muncul benjolan vagina, para wanita mungkin merasa panik dan khawatir.
Penyebab benjolan vagina belum tentu karena penyakit atau kondisi yang serius. Benjolan vagina bisa terjadi karena jerawat atau akibat mencukur bulu kemaluan
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait macam-macam penyebab benjolan di vagina, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Mengapa Vagina Berwarna Hitam? Berikut Penjelasannya...
Disarikan dari Women's Health, berikut enam penyebab benjolan di vagina yang perlu wanita ketahui:
Penyebab benjolan di daerah kewanitaan yang pertama yaitu akibat jerawat.
Sama seperti di area tubuh lainnya, jerawat vagina biasaya berupa benjolan merah, dapat mengalami iritasi, dan terkadang berisi nanah.
Meskipun jerawat mungkin terasa tidak nyaman, hindari memencet benjolan tersebut. Benjolan vagina akibat jerawat biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Mencukur bulu kemaluan ternyata juga bisa menyebabkan benjolan di vagina.
Selain benjolan, mencukur bulu vagina juga memicu gatal-gatal, kemerahan, dan menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.
Jika benjolan vagina sering muncul setelah mencukur bulu kemaluan, Anda dapat mengurangi frekuensi aktivitas tersebut.
Baca juga: 3 Efek KB Implan Terhadap Hubungan Intim, Termasuk Bikin Vagina Kering
Iritasi di area kewanitaan akibat alergi atau infeksi dapat menyebabkan benjolan kecil di dalam vagina.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi infeksi peradangan vulva.
Pemicu alergi dan infeksi vagina bisa bermacam-macam, seperti penggunaan produk douche untuk mencuci alat kelamin, penggunaan sabun, atau akibat tidak cocok dengan bahan celana dalam yang Anda kenakan.
Kista sebasea atau kista epidermoid adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan di bawah kulit.
Kista sebasea di area kewanitaan biasanya ditandai dengan benjolan vagina berwarna putih yang berisi cairan.