KOMPAS.com - Katarak dapat membuat Anda lebih sulit membaca, mengendarai transportasi pribadi di malam hari, atau melihat ekspresi wajah orang terdekat Anda.
Dikutip dari Mayo Clinic, katarak adalah kekeruhan pada lensa mata, yang biasanya bening.
Lensa berada di belakang bagian berwarna mata Anda, yang disebut iris.
Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan
Lensa memfokuskan cahaya yang masuk ke mata Anda. Ini menghasilkan gambar yang jelas dan tajam di bagian belakang mata, yang disebut retina.
Seiring bertambahnya usia, lensa mata Anda menjadi kurang fleksibel, kurang jernih, dan tebal.
Penuaan dan beberapa kondisi medis dapat menyebabkan protein dan serat di dalam lensa terurai dan menggumpal. Saat itulah yang menyebabkan kekeruhan pada lensa.
Baca juga: Gejala Katarak yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes
Ketika gangguan penglihatan ini berkembang, kekeruhannya menjadi lebih buruk dan bisa menyebabkan kebutaan.
Katarak biasanya terjadi pada kedua mata, yang tidak selalu berkembang dengan kecepatan yang sama.
Katarak pada satu mata mungkin lebih buruk daripada mata lainnya. Hal ini menyebabkan perbedaan penglihatan antar mata.
Selanjutnya, artikel ini akan menunjukkan beberapa tanda-tanda peringatan katarak yang bisa Anda periksa untuk deteksi dini.
Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Berisiko Alami Katarak, Kenapa Bisa?
Mengutip Pacific Eye, katarak terbentuk seiring bertambahnya usia lensa mata Anda.
Protein secara alami terdapat di lensa mata, tetapi protein tersebut rusak seiring berjalannya waktu dan membentuk katarak yang dapat mulai mengganggu penglihatan Anda.
Saat katarak semakin parah, Anda mungkin memperhatikan tanda-tanda peringatan sebagai berikut:
Penglihatan keruh adalah salah satu tanda katarak yang paling umum. Saat protein di lensa Anda terurai, mereka membentuk lapisan film keruh.
Banyak penderita katarak menggambarkan gejala ini seperti melihat melalui jendela yang berkabut.