KOMPAS.com - Pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif pada bayi dianjurkan untuk pemenuhan gizi bayi sehingga bisa mencegah stunting. Syaratnya, ASI harus berkualitas.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi dalam waktu lama yang ditandai dengan postur anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
Stunting bukan saja membuat anak menjadi pendek, tapi perkembangan otaknya menjadi tidak optimal. Kekurangan gizi ini dimulai sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Pemberian ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI tanpa tambahan makanan dan minuman lain kepada bayi berusia 0-6 bulan dapat meningkatkan status gizi anak.
Selain memperhatikan kuantitas, para ibu yang masih menyusui juga wajib menjaga kualitas ASI-nya.
"Lebih dari sekadar memenuhi hak ASI eksklusif bayi, ibu harus mempersiapkan produksi ASI yang berkualitas sejak masa kehamilan," kata dr.I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, dokter spesialis anak yang akrab disapa dr.Tiwi ini.
Baca juga: Durasi Menyusui Bayi yang Efektif, Cukup 15-20 Menit di 1 Sisi Payudara
Kualitas ASI yang baik dapat dicapai jika ibu memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro dari makanan yang diasupnya.
Nutrisi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara nutrisi mikro terdiri dari vitamin dan mineral, termasuk kalsium, zat besi, asam folat, serta omega-3.
Ditambahkan oleh dr.Tiwi pemberian ASI ekslusif harus disertai pemantauan pertumbuhan anak.
"Sehingga bisa dideteksi dini kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan yang sering terjadi ketika ibu mulai kembali bekerja atau pada periode dimulainya MPASI," ujarnya.
Ditambahkan oleh Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Marianus Mau Kuru, pencegahan stunting bisa dilakukan dengan memberi pengawalan kepada calon ibu agar mendapatkan nutrisi yang baik serta pendampingan ibu melahirkan oleh bidan.
"Hampir 50 persen kasus stunting terjadi sejak perencanaan kehamilan, masa kehamilan sampai dengan anak usia 2 tahun," katanya.
Untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya nutrisi mikro, digelar kampanye Peduli ASI Berkualitas.
Kampanye tersebut merupakan kerjasama antara Ikatan Dokter Anak Indonesia, Badan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN, dan Kalbe Blackmores Nutrition.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencegah Stunting? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.