Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Hipotonia, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Kompas.com - 15/04/2024, 23:05 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia medis, hipotonia didefinisikan sebagai kondisi otot yang mengalami kelemahan atau penurunan tonus otot.

Meskipun sering kali diasosiasikan dengan bayi dan anak-anak, kondisi ini juga dapat memengaruhi orang dewasa.

Artikel ini akan menguraikan apa itu hypotonia, gejala yang terkait, penyebab yang mendasarinya, dan pengobatannya.

Apa itu hipotonia?

Melansir Verywell Health, hipotonia adalah penurunan tonus otot. Ini sering merupakan tanda awal dari kondisi kronis seperti gangguan neuromuskuler, penyakit genetik, atau penyakit metabolik.

Berbeda dengan kelemahan otot, di mana otot normal memiliki sedikit kontraksi bahkan saat santai, penderita hipotonia tidak menunjukkan kontraksi otot.

Kondisi ini dapat memengaruhi baik anak-anak maupun orang dewasa, sering kali terdeteksi pada masa bayi.

Bayi yang mengalami hipotonia tampak cenderung lemas dan memiliki anggota tubuh yang terlihat layu, seperti boneka kain, serta biasanya memiliki kendali yang buruk atas kepala mereka.

Baca juga: Ini Dampak Kekurangan Vitamin D Bagi Ibu Hamil, Keguguran dan Bayi Lahir Prematur

Gejala hipotonia

Tanda dan gejala umum hipotonia pada bayi meliputi:

  • Otot terasa lembut dan pucat
  • Bayi sering beristirahat dengan sendi dan anggota badan yang diperpanjang
  • Bayi tidak dapat mengangkat kepala, berguling, duduk, atau belajar berjalan pada usia yang diharapkan
  • Kesulitan dalam belajar berbicara dan mengekspresikan diri
  • Kesulitan bernapas
  • Mulut sering terbuka dengan lidah menjulur keluar
  • Terjadi dislokasi pada sendi seperti pinggul, rahang, dan leher pada individu yang mengalami hipotonia

Penyebab hipotonia

Penyebab hipotonia dapat bervariasi dari trauma, kelainan genetik, hingga kondisi medis yang mendasarinya.

Ini disebabkan oleh kerusakan pada otak, sumsum tulang belakang, saraf, atau otot, yang mengganggu aliran sinyal dari otak ke saraf di otot.

Baca juga: 6 Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

Beberapa penyebab umum hipotonia meliputi:

  • Down Syndrome (gangguan kromosom)
  • Distrofi otot (kelainan bawaan yang melibatkan kelemahan otot)
  • Cerebral palsy (cacat motorik yang mempengaruhi otak dan otot)
  • Sindrom Prader-Willi (kelainan genetik dengan masalah makan pada bayi)
  • Myotonic dystrophy (distrofi otot progresif)
  • Penyakit Tay-Sachs (kelainan genetik langka yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang)

Pengobatan hipotonia

Pengobatan untuk hipotonia bervariasi tergantung pada penyebabnya. Setelah diagnosis dibuat, rencana perawatan disusun sesuai dengan kondisi atau cedera yang mendasarinya. Setelah mengatasi penyebabnya, perawatan bertujuan untuk membantu pasien mengelola gejalanya.

Terapi fisik dan terapi okupasi adalah dua bentuk pengobatan yang sangat membantu untuk hipotonia.

Terapis fisik membantu dengan peregangan otot dan penguatan, sementara terapis okupasi fokus pada keterampilan motorik halus dan memberikan pelatihan teknik berbicara dan menelan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau