Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Amuba Naegleria Fowleri yang Bisa Memakan Otak Manusia

Kompas.com - 21/04/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD,CDC

Tidak ada bukti bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol (seperti uap dari pelembab udara).

Baca juga: 4 Cara Mengobati Infeksi Otak, dari Obat sampai Operasi

Di mana amuba pemakan otak ini hidup?

Naegleria fowleri adalah organisme yang menyukai panas (termofilik), artinya ia tumbuh subur di cuaca panas dan menyukai air hangat.

Amuba ini tumbuh paling baik pada suhu tinggi hingga 115 Fahrenheit (46 Celcius) dan dapat bertahan dalam waktu singkat pada suhu yang lebih tinggi.

Para ilmuwan telah menguji suhu air dari danau dan sungai yang terkait dengan beberapa kasus PAM, dan suhu biasanya lebih tinggi dari 80 Fahrenheit (26 Celcius).

Namun, ada kemungkinan amuba dapat hidup di air dengan suhu di bawah 26 Celcius.

Amuba pemakan otak ini dapat ditemukan di:

  • Air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai
  • Air panas bumi (panas alami) seperti sumber air panas
  • Pembuangan air hangat dari industri atau pembangkit listrik
  • Sumber air minum panas bumi (panas alami) yang tidak diolah
  • Kolam renang, splash pad, taman selancar, atau tempat rekreasi lainnya yang tidak dirawat dengan baik atau tidak mengandung cukup klorin di dalamnya
  • Keran air
  • Pemanas air
  • Tanah, termasuk sedimen di dasar danau, kolam, dan sungai

Naegleria fowleri tidak ditemukan di air asin, seperti laut.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Tumor Otak pada Anak yang Orangtua Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com