Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Amuba Naegleria Fowleri yang Bisa Memakan Otak Manusia

Kompas.com - 21/04/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD,CDC

KOMPAS.com - Tahukah kamu suatu spesies amuba dapat memakan otak kita?

Amuba pemakan otak itu bernama Naegleria fowleri. Ini bukanlah spesies yang baru ditemukan, tetapi sudah sejak lama.

Baca terus artikel berikut untuk tahu mengenai amuba pemakan otak ini.

Baca juga: 4 Gejala Infeksi Otak sesuai Jenisnya

Apa itu amuba pemakan otak?

Mengutip WebMD, amuba adalah organisme hidup bersel tunggal.

Ada beberapa amuba Naegleria, tetapi hanya spesies fowleri yang dapat menginfeksi dan memakan otak manusia.

Spesies pemakan otak ini telah ditemukan sejak 1965. Ini pertama kali diidentifikasi di Australia, tetapi amuba ini diyakini telah berevolusi di Amerika.

Ukuran amuba ini sangat kecil, sekitar delapan hingga 15 mikrometer, membuatnya hanya bisa dilihat dengan mikroskop (mikroskopis).

Ukurannya bergantung pada tahap kehidupan dan lingkungannya.

Sebagai perbandingan, sehelai rambut lebarnya 40 hingga 50 mikrometer.

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Otak dan Cara Mencegahnya

Bagaimana amuba pemakan otak ini menginfeksi manusia?

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Naegleria fowleri menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amuba ini masuk ke dalam tubuh melalui hidung.

Amoeba kemudian bergerak naik dari hidung ke otak, di mana ia menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi dan peradangan menghancurkan jaringan otak dengan “memakannya”.

Kondisi ini disebut meningoensefalitis amuba primer (PAM) dan umum dikenal sebagai "amuba pemakan otak". PAM hampir selalu berakibat fatal.

Hal ini biasanya terjadi saat orang berenang, menyelam, atau saat mereka membenamkan kepala di air tawar, seperti di danau dan sungai.

Infeksi Naegleria fowleri juga dapat terjadi ketika orang menggunakan air keran yang terkontaminasi untuk membersihkan hidung saat menjalankan ibadah atau membilas ingus.

Dalam kasus yang sangat jarang, orang tertular infeksi Naegleria fowleri dari air rekreasi yang tidak mengandung cukup klorin, seperti kolam, tempat bermain air, atau taman selancar.

Tidak ada bukti bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol (seperti uap dari pelembab udara).

Baca juga: 4 Cara Mengobati Infeksi Otak, dari Obat sampai Operasi

Di mana amuba pemakan otak ini hidup?

Naegleria fowleri adalah organisme yang menyukai panas (termofilik), artinya ia tumbuh subur di cuaca panas dan menyukai air hangat.

Amuba ini tumbuh paling baik pada suhu tinggi hingga 115 Fahrenheit (46 Celcius) dan dapat bertahan dalam waktu singkat pada suhu yang lebih tinggi.

Para ilmuwan telah menguji suhu air dari danau dan sungai yang terkait dengan beberapa kasus PAM, dan suhu biasanya lebih tinggi dari 80 Fahrenheit (26 Celcius).

Namun, ada kemungkinan amuba dapat hidup di air dengan suhu di bawah 26 Celcius.

Amuba pemakan otak ini dapat ditemukan di:

  • Air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai
  • Air panas bumi (panas alami) seperti sumber air panas
  • Pembuangan air hangat dari industri atau pembangkit listrik
  • Sumber air minum panas bumi (panas alami) yang tidak diolah
  • Kolam renang, splash pad, taman selancar, atau tempat rekreasi lainnya yang tidak dirawat dengan baik atau tidak mengandung cukup klorin di dalamnya
  • Keran air
  • Pemanas air
  • Tanah, termasuk sedimen di dasar danau, kolam, dan sungai

Naegleria fowleri tidak ditemukan di air asin, seperti laut.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Tumor Otak pada Anak yang Orangtua Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau