Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI Jelaskan Keamanan Pangan Jadi Faktor Penting Nutrisi Anak

Kompas.com - 05/06/2024, 22:17 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K)menyatakan bahwa keamanan pangan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak.

“Salah satu komponen nutrisi yang penting itu adalah faktor keamanannya. Jadi jangan sampai anak-anak kita diberi makan yang terkontaminasi kuman atau bakteri dari makanan yang tercemar,” kata Piprim dalam diskusi daring IDAI, Selasa (4/6/2024).

Piprim menjelaskan, faktor keamanan pangan menjadi aspek penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang anak, mengingat makanan berisiko terpapar risiko bakteri atau kuman penyebab penyakit apabila tidak diolah dengan tepat.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Makan Anak? Berikut Anjuran IDAI...

Adapun risiko paparan bakteri berasal dari proses produksi, penyimpanan, hingga penyajiannya sehingga perlu dipastikan setiap proses yang dilalui telah memenuhi aspek keamanan makanan.

IDAI mencatat, jutaan anak di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit diare yang berhubungan erat terhadap makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit seperti daging, ayam, ikan, hingga susu.

“Cara masaknya dan kemasannya perlu diperhatikan karena kuman atau bakteri ini bisa mengontaminasi lewat itu. Jadi harus diolah dengan baik, dikemas dengan baik, dan lainnya,” ujar Piprim.

Piprim menekankan, setelah rangkaian proses produksi hingga penyajiannya yang memenuhi aspek keamanan, selanjutnya adalah memastikan kandungan gizi serta nutrisi sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

Menurutnya, terdapat epidemi obesitas secara global akibat penyakit diabetes yang dialami oleh anak-anak dan penyakit hipertensi pada remaja disebabkan oleh kandungan makanan yang tidak terkontrol.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar orang tua senantiasa memperhatikan asal makanan dan kandungan gizinya agar anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit.

“Walaupun secara kandungan bersih, kemasan bersih, dapat izin edar dari BPOM tetapi ternyata nutrisinya merusak kesehatan anak-anak dan menyebabkan sindrom metabolik serta penyakit tidak menular lainnya. Sebagai orang tua jangan memberikan nutrisi yang berlebihan,” katanya.

Baca juga: Viral Tren ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Pada kesempatan yang sama, anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Moretta Damayanti, Sp.A(K), M.Kes menjelaskan cara penyimpanan makanan yang tepat.

Menurut Moretta, enyimpanan makanan perlu diperhatikan terkait bahan-bahan yang digunakan agar terhindar dari racun, pestisida, logam berat, dan suhu penyimpanan.

Kemudian dari aspek penyajian, perlu dipastikan bahwa peralatan yang digunakan ketika memasak terbebas dari kotoran maupun kontaminasi kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (food grade).

“Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau