Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Terkini Hancurkan Batu Ginjal Berbagai Ukuran

Kompas.com - 06/06/2024, 09:03 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu masalah utama urologi yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia adalah batu ginjal. Di Indonesia, prevalensi penyakit ini mencapai 3,8 persen menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2020.

Seiring kemajuan teknologi kedokteran saat ini berkembang metode baru pengobatan batu ginjal yaitu Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), yang tidak memerlukan sayatan apa pun.

Dokter spesialis urologi di RS Siloam ASRI, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K mengatakan, metode RIRS dapat mengatasi batu ginjal dengan ukuran apapun, dengan tingkat kekerasan yang berbeda, dan bisa mencapai lokasi batu secara akurat.

“Kelebihan metode ini adalah seberapa keras batu ginjal, dimanapun letaknya, kita bisa mencapai tempatnya, dan kita bisa memecahkannya, sehingga batu itu menjadi pecahan yang kecil di bawah 5 milimeter,” ujarnya dalam acara media briefing di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Benarkah Cobek dan Ulek Batu Bisa Picu Batu Ginjal? Ini Faktanya

Prof. Nur Rasyid menjelaskan, secara prinsip, metode ini dilakukan dengan memasukkan teropong kecil melalui saluran kemih bagian bawah hingga ke bagian kandung kemih.

Selanjutnya, teropong kecil akan terus masuk melalui saluran kemih bagian atas (ureter) dan masuk ke ginjal.

“Dengan RIRS ini digunakan alat dari luar tubuh, dimasukkan ke dalam ginjal, melalui saluran tubuh kita sendiri, tanpa melukai pasien. RIRS ini bisa memecahkan batu ginjal menjadi halus dan dikeluarkan saat itu juga, sehingga pasien hanya perlu dirawat satu atau dua malam saja, lalu ia bisa kembali bekerja atau beraktivitas,” paparnya.

Prof Nur Rasyid menekankan, keunggulan yang didapat dari metode RIRS yaitu minimal invasif, tidak ada sayatan, sehingga tidak menimbulkan luka pada pasien.

“Pasien mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat, nyeri yang berkurang, dan risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah terbuka,” ujarnya.

Sebelum dilakukan prosedur RIRS, pasien harus menjalani pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, dilanjutkan pemeriksaan dengan CT scan. Pemeriksaan menggunakan CT scan saat ini sudah mudah dijangkau dan menjadi standar pemeriksaan batu saluran kemih.

Baca juga: Apa yang Dirasakan jika Terkena Batu Ginjal? Berikut 8 Gejalanya

“Dengan CT Scan dapat dipastikan lokasi, ukuran, dan kekerasan batu pada ginjal dan saluran kemih lainnya," ungkap Prof. Nur Rasyid.

Lewat tindakan ini dokter juga bisa memperoleh contoh batu ginjal untuk pemeriksaan.

“Analisis batu ginjal tujannya agar dapat mengetahui jenis batu dan menentukan pengobatan untuk pencegahan kekambuhan batu saluran kemih,” katanya.

Medical Managing Director Siloam Hospitals Group dr. Grace Frelita Indradjaja, mengatakan, metode RIRS sudah bisa dikerjakan oleh dokter di Indonesia, termasuk di grup RS Siloam.

“Masyarakat Indonesia diharapkan tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan seputar urologi dan nefrologi yang optimal dan berkualitas,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau