Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Kita Perlu Melakukan CPR? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 09/06/2024, 15:05 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Resusitasi jantung paru atau CPR adalah langkah pertama yang bisa dilakukan pada seseorang yang mengalami henti jantung. Lantas, kapan kita perlu melakukan CPR?

Dilansir dari Cleveland Clinic, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru adalah upaya menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami serangan jantung sehingga organ vital tersebut tidak dapat memompa darah secara efektif.

CPR melibatkan serangkaian tindakan, salah satunya adalah kompresi dada. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan aliran darah ke organ-organ vital hingga detak jantung yang teratur pulih.

Artikel ini akan mengulas waktu yang tepat untuk melakukan CPR serta penjelasan lain mengenai metode ini.

Baca juga: Jangan Gegabah, 5 Kesalahan CPR yang Sering Terjadi di Kondisi Darurat

Kapan kita perlu melakukan CPR?

Dikutip dari Verywell Health, jika Kita menyaksikan seseorang mengalami serangan jantung, hal terpenting adalah tetap tenang dan menilai situasinya.

"Setelah memastikan keamanan tempat kejadian, penting untuk memeriksa respons dari orang tersebut dengan menepuk bahu dan bertanya, 'Apakah Anda baik-baik saja?' sambil mencari tanda-tanda pernapasan normal." kata Zack Zarrilli,  paramedis dan pendiri SureFireCPR.com.

Jika orang tersebut sadar dan bernapas dengan normal, CPR mungkin tidak diperlukan. Namun, jika tidak ada respons dan menunjukkan henti napas, hal yang perlu dilakukan yaitu menempatkan mereka di permukaan yang keras dan datar dengan wajah menghadap ke atas, lalu mulai memberikan CPR.

Berikut merupakan tanda-tanda seseorang membutuhkan CPR:

  • Jatuh
  • Tidak merespons
  • Tidak bernapas
  • Tidak memiliki denyut nadi.

Baca juga: Kenali Apa itu Resusitasi Jantung Paru dan Langkahnya

Bagaimana cara melakukan CPR?

Berikut adalah langkah-langkah CPR yang dapat Anda ikuti untuk membantu seseorang yang dewasa:

  1. Jika orang tersebut tidak bernapas, letakkan satu tangan di atas yang lain dan tempatkan di tengah dada mereka, tepat di bawah puting susu. Untuk anak hingga usia 8 tahun, gunakan satu tangan dan letakkan di atas bagian bawah tulang dada mereka.
  2. Dengan berat badan Anda, dorong tangan ke bawah dengan keras di tengah dada orang tersebut. Gunakan tumit tangan atau bagian sebelum pergelangan tangan Anda. Pastikan lengan Anda tetap lurus.
  3. Lanjutkan dengan kompresi dada sebanyak 100 hingga 120 kali per menit, dengan menekan ke bawah sekitar 2 inci (sekitar tinggi atau sisi pendek kartu kredit) setiap kali. Pastikan dada mereka kembali naik di antara kompresi.
  4. Orang yang terlatih dalam CPR dapat memberikan dua napas penyelamatan mulut ke mulut setelah setiap 30 kompresi (sekitar 20 detik atau lebih). Teruskan dengan siklus ini hingga orang tersebut sadar atau bantuan lebih lanjut tiba.

Kemudian, berikut cara untuk memberikan napas penyelamatan:

  1. Jepit hidung orang tersebut dan miringkan sedikit kepala mereka ke belakang dengan menaikkan dagu.
  2. Tutup mulut Anda di atas mulut mereka dan hembuskan napas berukuran normal ke dalamnya sehingga dada mereka naik. Periksa apakah ada sesuatu di mulut mereka jika dada tidak naik.
  3. Berikan total dua napas dan lanjutkan dengan kompresi.

Itulah penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan CPR dan caranya. Setelah CPR dilakukan dan detak jantung pasien kembali, orang di sekitar dianjurkan untuk tetap membawa pasien ke rumah sakit demi mendapat perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Apa Itu CPR, Bagaimana Langkah, Teknik, atau Cara Melakukan CPR yang Benar?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau