KOMPAS.com - Necrotizing fasciitis memiliki julukan "penyakit pemakan daging".
Mengutip Cleveland Clinic, penyakit ini mengakibatkan banyak komplikasi, di antaranya adalah anggota tubuh menghilang.
Satu dari tiga orang yang menderita necrotizing fasciitis meninggal karena infeksi yang menjadi penyebabnya.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui profil "penyakit pemakan daging" ini.
Baca juga: Kenali Streptococcal Toxic Shock Syndrome yang Akibatkan Gagal Organ
Necrotizing fasciitis adalah infeksi bakteri parah yang menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian.
Kata “necrotizing” mengacu pada sesuatu yang menyebabkan kematian sesuatu yang lainnya. Kata “fasciitis” mengacu pada peradangan pada fasia.
Fasia adalah jaringan subkutan (di bawah kulit) yang mengelilingi otot dan saraf serta menahan segala sesuatu, termasuk lemak dan pembuluh darah, pada posisi yang benar.
Necrotizing fasciitis termasuk salah satu bentuk infeksi jaringan lunak nekrotikans (NSTI).
Menurut ulasan WebMD, hal itu karena bakteri penyebab necrotizing fasciitis menargetkan kulit, otot, dan jaringan lunak, serta mengakibatkan sebagian jaringan mati.
Infeksi bakteri mematikan ini menyebar dengan cepat dan agresif pada orang yang terinfeksi, menyebabkan kematian jaringan di tempat infeksi. Ini mengancam jiwa, jika tidak segera diobati.
Tidak hanya necrotizing fasciitis, jenis NSTI apa pun disebut sebagai "penyakit pemakan daging".
Baca juga: Infeksi Bakteri Mematikan Meningkat di Jepang, Ini Kata Pakar...
Necrotizing fasciitis umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Ini jenis bakteri yang sama yang mengakibatkan radang tenggorokan.
Beberapa jenis bakteri, seperti Vibrio vulnificus (bakteri yang hidup di air), Staphylococcus, dan lainnya, juga bisa menjadi penyebab penyakit pemakan daging.
Necrotizing fasciitis terjadi ketika bakteri jenis ini menginfeksi fasia superfisial, yaitu lapisan jaringan ikat di bawah kulit.
Bakteri mematikan penyebab necrotizing fasciitis dapat masuk ke dalam tubuh melalui: