Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Anak Larang Bedak Tabur untuk Bayi Baru Lahir, Ini Alasannya...

Kompas.com - 20/07/2024, 10:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang tua masih memakaikan bedak tabur kepada bayi, karena baunya yang wangi atau untuk meredakan gatal.

Padahal, menurut sederet penelitian, bedak tabur sudah tidak dianjurkan untuk anak-anak karena memberi efek atau dampak buruk untuk kesehatan.

Baca juga: Berapa Hari Bayi Baru Lahir Tahan tanpa ASI? Berikut Penjelasannya...

Dokter anak Rumah Sakit Brawijaya Antasari dr. Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K) bahkan melarang pemberian bedak tabur pada bayi, terutama yang baru lahir. Pasalnya, bedak tabur berpotensi menyebabkan bayi bar lahir kesulitan bernapas.

“Itu tidak boleh, sudah enggak boleh (pakai bedak tabur). Ada penelitiannya kalau bayi baru lahir ditaburi bedak, dia akan terhirup dan masuk ke paru-paru. Dulu mungkin belum ada penelitiannya, tapi sekarang tidak boleh diberikan lagi,” kata dr. Attila, seperti ditulis Antara, Jumat (19/7/2024).

Menanggapi masih adanya orang tua yang memberikan bedak tabur pada bayi baru lahir, Attila menekankan bahwa bedak tabur memiliki berbentuk seperti serbuk-serbuk kecil yang mudah berterbangan di udara.

Dikarenakan bentuknya yang kecil dan sulit untuk dilihat oleh mata, bedak dapat dengan mudah menyebar dan masuk ke dalam saluran pernapasan bayi baik ketika sedang menangis maupun membuka mulutnya.

“Jadi bedak sudah tidak kita pakai lagi seterusnya, mau di muka saja atau di seluruh bagian tubuh itu tidak boleh,” ucapnya.

Efek bedak bayi bisa semakin parah, apabila anak mempunyai riwayat alergi yang diturunkan oleh kedua orang tuanya.

Sebagai contoh, bila bapak punya penyakit asma dan ibunya alergi debu, maka si kecil akan membawa alergi sebesar 70-80 persen. Kalau cuma salah satu orang tua yang memiliki masalah pernapasan, maka bayi akan membawa risiko 50 persen.

"Tapi kalau bapak ibunya tidak ada alergi dan kakek neneknya yang membawa alergi, itu akan bahaya. Paru-parunya bisa semakin sensitif dan jadi penyakit,” ungkap Attila.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Pijat Bayi, Orangtua Perlu Tahu

Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), bedak bayi juga tidak disarankan karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang halus dan sensitif serta mengurangi kelembapan pada kulit.

Selain melarang penggunaan bedak bayi, Attila turut mengingatkan orang tua agar tidak sembarang dalam mengaplikasikan produk perawatan kulit pada bayi yang baru lahir.

Hal itu karena kulit bayi sangat tipis dan sensitif sehingga bisa mengalami kemerahan atau reaksi alergi akibat pemakaian produk tertentu.

Jadi, pastikan untuk memilih produk bayi yang teruji dermatologis dan sesuai kondisi si kecil. Ayah dan ibu juga bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui produk skincare yang tepat untuk si kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau