KOMPAS.com - Air susu ibu sebaiknya memang diberikan segera setelah bayi dilahirkan. Namun, sebagian ibu mungkin mengalami masalah menyusui, seperti ASI tidak keluar dan tidak lancar seret.
Kondisi tersebut umumnya membuat ibu khawatir tidak bisa memberikan nutrisi terbaik kepada si kecil. Ibu dan ayah juga cemas karena berpikir bayi akan kelaparan karena tidak segera diberi ASI.
Baca juga: ASI yang Baik Sampai Umur Berapa? Berikut Penjelasannya...
Perasaan cemas dan khawatir wajar terjadi, namun ibu sebaiknya tidak larut dalam kondisi ini karena justru memicu stres dan memengaruhi produksi ASI.
Terlebih, bayi baru lahir umumnya bisa tahan beberapa hari tanpa ASI maupun suplementasi makanan dan minuman.
Simak ulasan berikut ntuk mengetahui berapa hari bayi baru lahir tahan tanpa ASI.
Dilansir dari Yankes Kemenkes, bayi akan bertahan selama beberapa hari di awal kehidupannya karena memiliki cadangan lemak cokelat.
Jaringan lemak ini kerap ditemukan di bagian tubuh tertentu, seperti leher, bahu, dan sekitar tulang belakang bagian bawah.
Fungsi lemak cokelat pada tubuh bayi yaitu sebagai sumber energi dalam masa transisi yang mendukung tumbuh kembang dan kinerja otak si kecil.
Keberadaan lemak cokelat tersebut membuat bayi baru lahir tahan tanpa ASI dalam tiga hari. Bahkan pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan sampai lima hari tanpa minum air susu ibu.
Karena itu, ibu tidak perlu panik jika ASI belum keluar di hari pertama. Ibu dan ayah tidak perlu terburu-buru memberikan susu formula pada bayi baru lahir, tanpa indikasi khusus atau rekomendasi dari dokter spesialis anak.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir?
Selain itu, orang tua dilarang memberikan makanan padat serta minuman lain, seperti air putih atau teh karena berpotensi menimbulkan masalah serius yang mengancam jiwa si kecil.
Meskipun bayi baru lahir bisa tahan tanpa air susu ibu dalam beberapa hari, perlu diingat bahwa ibu (didampingi ayah) perlu berupaya sedini mungkin untuk memberikan ASI.
ASI memiliki nutrisi ideal untuk mendukung pertumbuhan organ, fisik, dan otak anak. Selain itu, ASI juga mencegah risiko kematian mendadak (sudden infant death syndrome), diabetes, obesitas, leukimia, dan kondisi serius lainnya.
Setelah memahami bahwa secara fisiologis bayi masih bisa bertahan di awal kehidupannya tanpa ASI, ibu dapat berupaya menenangkan diri dan fokus merangsang ASI-nya agar keluar dengan lancar.
Dikutip dari MomJunction, berikut cara melancarkan ASI yang bisa dijajal:
Baca juga: 9 Cara Alami agar ASI Banyak, Busui Perlu Tahu
Apabila setelah mencoba cara melancarkan ASI di atas, air susu tak kunjung keluar, ibu perlu segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan perawatan yang tepat.
ASI tidak keluar bisa saja disebabkan oleh kondisi kesehatan, misalnya diabetes gestasional, gangguan hipofisi, atau masalah pada kelenjar tiroid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.