KOMPAS.com - Salah satu hal paling merusak yang bisa kita lakukan pada tubuh adalah tidak melakukan apa pun. Kurang bergerak atau gaya hidup sedentari merupakan musuh bagi kesehatan.
Kebiasaan duduk berjam-jam dalam sehari dapat berdampak buruk pada tubuh antara lain karena membuat sirkulasi darah tidak lancar dan berkurangnya fungsi-fungsi organ tubuh. Semakin lama duduk per hari, makin tinggi pula risiko kematian dini.
Berikut adalah 7 hal yang bisa terjadi pada tubuh ketika kita kurang bergerak:
1. Gangguan mood
Sering merasa gelisah dan uring-uringan? Salahkan sofa. Penelitian terbaru menunjukan bahwa duduk dalam waktu yang lama berpengaruh signifikan pada kesehatan mental.
Jenis gaya hidup sedentari, seperti menonton tv sambil tiduran di sofa, menatap layar gawai berjam-jam, diketahui dapat meningkatkan kecemasan. Hal ini karena menggunakan gawai terlalu lama akan membuat sistem saraf tegang dan memicu kecemasan. Layar gawai juga mengganggu waktu tidur malam sehingga mood makin tidak stabil.
Sebaliknya, gaya hidup aktif seperti rutin berolahraga terbukti bisa meningkatkan rasa bahagia.
Baca juga: Apa yang Dapat Dianggap sebagai Kebiasaan Sedentari? Ini Ulasannya...
2. Meningkatkan risiko kanker
Analisa hasil penelitian tahun 2021 mengungkap gaya hidup sedentari secara signifikan meningkatkan risiko sejumlah kanker.
Gaya hidup tidak aktif dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan berbagai studi secara konsisten menunjukkan prosentase lemak tubuh yang tinggi akan meningkatkan risiko kanker.
Inflamasi lokal secara kronik dari lemak tubuh dapat merusak DNA pemicu kanker. Selain itu, kelebihan sel lemak juga memproduksi hormon yang memicu proliferasi sel, proses pertumbuhan dan pembelan sel secara cepat.
Baca juga: Kurang Vitamin D Tingkatkan Risiko Kanker
3. Jadi pelupa
Otak kita akan menderita saat kita terlalu banyak duduk dan bermalas-malasan. Menurut salah satu studi yang melibatkan 5.000 orang dewasa diungkap, makin lama orang duduk, makin tinggi risikonya terkena demensia.
Risiko tersebut terutama dialami oleh mereka yang duduk-duduk lebih dari 10 jam setiap hari.
4. Meningkatkan kadar gula darah
Meski berat badan kita normal, tetapi kadar gula darah bisa tetap tinggi jika kita sehari-hari kurang aktif bergerak.
Pada orang yang kadar gulanya sudah termasuk pradiabetes, menurunkan 5-7 persen berat badan dan berolahraga 30 menit setiap hari, dapat menghindarkan diri dari diabetes.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Pasien Diabetes? Berikut Penjelasannya...
5. Nyeri punggung
Duduk selama 4 jam berturut-turut dapat meningkatkan tekanan pada bantalan antar ruas tulang belakang. Tekanan ini lama-lama dapat membuat bagian bantalan menjadi aus sehingga membuat punggung terasa nyeri.
6. Kehidupan seks redup
Orang yang jarang bergerak cenderung lebih gemuk sehingga berpengaruh juga pada kehidupan seksual. Pria dengan lingkar pinggang yang lebar (lebih dari 90 cm) berisiko lebih besar mengalami disfungsi ereksi.
Selain itu, konsentrasi sel sperma juga bisa ikut berkurang yang tentunya memengaruhi keberhasilan program hamil.
7. Gangguan tidur
Ingatkah kamu rasanya tidur nyenyak setelah olahraga? Ini karena olahraga minimal 150 menit setiap minggu bisa memperbaiki kualitas tidur.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang aktif berolahraga dalam intensitas sedang lebih sedikit yang mengalami masalah tidur.
Baca juga: Ingin Mengatasi Insomnia dengan Obat Tidur? Ketahui Dulu Untung Ruginya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.