Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Manfaatkan Teknologi AI, Diagnosis Osteoporosis Hanya Butuh Waktu 6 Detik

Kompas.com - 12/09/2024, 09:10 WIB
Muhammad Ikhsan Saputra ,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan osteoporosis sebagai salah satu dari 10 penyakit degeneratif utama di dunia. Terdapat sekitar 200 juta orang di dunia yang menderita osteoporosis dan diprediksi akan terus meningkat seiring dengan penuaan populasi dan faktor risiko yang kian masif, seperti kekurangan vitamin D dan kurangnya aktivitas fisik.

Dari fakta yang ditemukan, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) melakukan Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (Pitnas) pada 30-31 Agustus 2024. Tujuannya, memperkenalkan metode-metode terbarukan yang terbukti mampu meningkatkan kemampuan para profesional kesehatan dalam menjalankan tugas pemeriksaan osteoporosis.

Salah satu hal yang menarik dikemukakan dalam pertemuan itu ialah paparan bertajuk “The Role of Artificial Intelligence in Future Diagnostic for Osteoporosis” oleh Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia, dr Paulus Rahardjo, SpRad (K), CCD.

Dalam paparannya, ia menjelaskan tentang inovasi terbaru dari Biomedica, yakni alat pendeteksi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), OsteoCloud, yang dapat menjadi solusi untuk penanganan osteoporosis di Indonesia. Alat ini digunakan untuk tiga Hal, yakni diagnosis yang cepat, deteksi dini, dan screening osteoporosis secara masif.

Baca juga: Apakah Kalsium Dapat Mencegah Osteoporosis? Ini Penjelasannya...

"Osteoporosis tidak memiliki gejala yang jelas sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita Penyakit Ini sampai mereka mengalami patah tulang. Patah tulang bisa sangat mengubah hidup, menyebabkan rasa sakit, cacat, dan kehilangan kemandirian. Itulah penting untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum Terjadi Hal itu,” ujar dr Paulus dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/92024)

Kemajuan teknologi, ujarnya, juga telah melahirkan algoritma AI yang mampu mendeteksi osteoporosis melalui foto sinar-x biasa dari bagian tulang panggul

“Teknologi ini memungkinkan diagnosis osteoporosis dengan cepat dan relatif murah dibandingkan teknologi sebelumnya,” sambungnya.

Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia dr. Paulus Rahardjo, Sp.Rad(K), CCD. ketika mempresentasikan tentang OsteoCloud dalam
sesi The Role of Artificial Intelligence in Future Diagnostic for Osteoporosis di Hotel Galaxy Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (31/08/2024)Dok. Biomedica Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia dr. Paulus Rahardjo, Sp.Rad(K), CCD. ketika mempresentasikan tentang OsteoCloud dalam sesi The Role of Artificial Intelligence in Future Diagnostic for Osteoporosis di Hotel Galaxy Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (31/08/2024)

Sebagai informasi, OsteoCloud merupakan salah satu inovasi dalam bidang kedokteran, khususnya dalam mendeteksi dini osteoporosis. Tersedianya alat ini pada fasilitas kesehatan membawa beragam keunggulan, antara lain biaya yang lebih efisien dibandingkan DEXA BMD untuk mengupayakan aksesibilitas yang lebih baik.

Baca juga: 10 Makanan untuk Mencegah Osteoporosis, Tak Hanya Susu

Kedua, sebagai perangkat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, seperti Klinik Ortopedi. Dengan hanya menggunakan perangkat digital x-ray, bahkan yang sudah ada sebelumnya untuk dapat memakai OsteoCloud.

Ketiga, hanya memerlukan waktu enam detik untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi 96 persen terhadap DEXA sebagai golden standard pemeriksaan kepadatan tulang atau bone mineral densitometry (BMD).

Terakhir, OsteoCloud mampu mengukur T-score dan Z-score, sehingga dapat mendeteksi osteoporosis pada individu yang berisiko dengan usia yang beragam.

Baca juga: Cara Mengatasi Osteoporosis yang Merusak Kepadatan Tulang

Perlu diketahui, OsteoCloud diciptakan untuk menyederhanakan proses deteksi dini dan diagnosis osteoporosis. Pada Langkah awal, Osteo Cloud akan melakukan penilaian pada hasil pencitraan x-ray yang telah dilakukan sebelumnya.

Kemudian, alat tersebut akan melakukan analisis dan mengidentifikasi indikator utama pada kepadatan tulang dan perubahan struktural yang terkait dengan osteoporosis. Selanjutnya, OsteoCloud akan secara otomatis membuat laporan komprehensif yang mengacu kepada kepadatan tulang pasien.

Pada akhirnya, alat juga mampu memberikan laporan yang kemudian dapat diberikan kepada dokter untuk ditinjau dan jadi basis mendiagnosis. Semua proses dilakukan secara singkat dalam kurun waktu enam detik saja.

Mekanisme metode OsteoCloud dalam melakukan deteksi OsteoporosisDok. Biomedica Mekanisme metode OsteoCloud dalam melakukan deteksi Osteoporosis

Dengan metode sederhana tersebut, para tenaga kesehatan tidak memerlukan pelatihan khusus dalam pengoperasiannya. Selain itu, fasilitas kesehatan yang sudah ada berpeluang mampu memanfaatkan OsteoCloud serta tidak perlu menambah tambahan atau hanya perlu menggunakan alat digital x-ray yang sudah ada.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau