Prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 19,7 persen yang berarti 2 dari 5 orang Indonesia berisiko osteoporosis. Dengan fakta ini, alat dari Biomedica tersebut dinilai mampu untuk dimanfaatkan sebagai solusi dalam mendiagnosis osteoporosis.
Baca juga: Sebelum Terlambat, Mari Sadari Ciri-ciri Osteoporosis
“Seperti yang telah kami lakukan di Taiwan, kami meningkatkan capaian screening osteoporosis secara masif, khususnya pada wilayah-wilayah pedesaan, dan jika melihat tantangan yang ada di Indonesia, baik dari jumlah populasi, maupun hambatan geografis, OsteoCloud akan sangat membantu dalam memacu tingkat screening osteoporosis, baik dalam bentuk program skala nasional, maupun sebagai layanan permanen di fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia,” ujar Founder dan CEO Biomedica, Dr Zhang, Han-Wei.
Sebagai informasi, teknologi inovasi OsteoCloud telah meraih penghargaan 1st Winner of 2022 Intel Open VINO Toolkit Dev Cup dan telah disetujui penggunaannya di berbagai negara, seperti Taiwan, Singapura, dan Vietnam, serta telah digunakan di lebih dari 70 Institusi kedokteran di seluruh dunia.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Osteoporosis?
OsteoCloud dari Biomedica juga telah mendapatkan izin edar alat kesehatan (AKL) dari Kementrian Kesehatan RI dengan Nomor Izin Edar: AKL 21501420346L dengan PT Medika Integrasi Teknologi sebagai perwakilan tunggal (sole-representative) di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi website berikut. Sementara untukrequest demo aplikasi, hubungi Raymond Murtihardjana melalui email raymond.m@medika-it.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.