Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Kerahkan 40 Tenaga Medis untuk Tangani Korban Gempa Bandung

Kompas.com - 20/09/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI)mengerahkan sekitar 40 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis serta perawat dalam penanganan korban bencana gempa bumi yang terjadi di Bandung, Jawa Barat pada Rabu (18/9/2024).

Dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2024), Ketua IDI Wilayah Jawa Barat Dr M. Luthfi mengatakan, sekitar 40 tenaga medis tersebut terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, serta perawat.

Pihaknya menjelaskan, hingga saat ini, para tenaga kesehatan melakukan mobile clinic (pemeriksaan kesehatan keliling) di wilayah terdampak.

Selain itu, koordinasi terus dilakukan antara IDI Wilayah Jawa Barat, IDI Cabang Kabupaten Bandung, IDI Cabang Garut dan sekitarnya, serta Tim Tanggap Bencana dan Dinas Kesehatan setempat.

Pada akhir pekan ini, IDI Wilayah Jawa Barat juga akan membawa bantuan berupa logistik makanan, susu, dan obat-obatan dari donasi seluruh anggota IDI.

Baca juga: IDI Sebut Susu Ikan Tinggi Omega-3, Bagus untuk Jantung dan Otak

Jumlah korban gempa bumi

Dalam keterangan yang sama, Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung Dr A. Aziz Asopari menyebutkan sejumlah korban gempa bumi yang sampai saat ini masih dirawat di RSUD Bedas Kertasari.

Aziz menjelaskan terdapat 26 korban yang ditangani, yakni 13 laki-laki dan 13 perempuan, dengan 24 korban luka ringan dan rawat jalan, serta dua orang mengalami luka berat yang kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya.

Dia menambahkan, tim dokter IDI Kabupaten Bandungan dan Garut dengan koordinasi bersama NPB melaporkan bahwa secara keseluruhan di wilayah terdampak gempabumi terdapat sekitar 15 orang mengalami luka berat dimana 7 orang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD, 53 orang mengalami luka ringan, serta 1 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia adalah satu anak balita yang mengalami trauma kepala berat.

Adapun jumlah pengungsi yang dicatat IDI yaitu sekitar 5,400 orang yang terdiri dari anak, dewasa dan lansia.

Sejauh ini para dokter di lapangan melaporkan bahwa pengungsing memerlukan kebutuhan logistik, seperti makanan dan obat-obatan. Kebutuhan akan obat ini mengingat sebagian besar obat yang berada di dalam instalasi farmasi Puskesmas tidak dapat diambil karena kekhawatiran bangunan akan rubuh.

Sementara itu logistik makanan tidak hanya dibutuhkan oleh para pengungsi namun juga oleh para petugas kesehatan dan pengamanan di lapangan.

Baca juga: PB IDI: Regulasi Praktik Dokter Asing di Indonesia Harus Jelas

 

Ketua IDI apresiasi kesigapan IDI Bandung

Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengapresiasi kesigapan IDI Cabang Kabupaten Bandung dan IDI cabang sekitar di Jawa Barat beserta IDI Wilayah Jawa Barat dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung.

Adib juga menghimbau kepada IDI cabang seluruh indonesia untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terkait dengan potensi bencana dan membangun kolaborasi dengan stakeholder di daerah masing-masing.

IDI meminta agar masyarakat sekitar daerah wilayah terdampak gempa menghindari berada dalam bangunan yang retak atau rusak, serta mematuhi arahan dan peringatan dari para petugas pengamanan pemerintah dan petugas kesehatan.

Bagi para petugas kesehatan dan keselamatan yang bertugas memeriksa bangunan agar tetap berhati-hati saat melewati ruangan dan tempat yang berbahaya.

IDI juga mengingatkan masyarakat di wilayah berpotensi gempa agar selalu waspada dan memperhatikan peringatan dari badan otoritas bencana seperti BMKG dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: PP Kesehatan Legalkan Aborsi, IDI: Tidak Boleh Dilakukan Sembarangan

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau