KOMPAS.com - Hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah terlalu tinggi yang biasanya terjadi pada penderita diabetes. Lalu, apa saja gejala hiperglikemia?
Gejala hiperglikemia yang dapat dirasakan, antara sering buang air kecil dan rasa haus berlebihan, meski sudah minum.
Untuk lebih jelasnya, simak tanda hiperglikemia umum dan berat.
Baca juga: Diabetes Sebaiknya Makan Apa? Berikut Penjelasannya....
Ada sekitar 15 gejala hiperglikemia yang dibagi dalam tanda-tanda yang umum terjadi dan ciri ketika kondisi sudah serius.
Berikut gejala hiperglikemia yang umum:
- Kenaikan kadar gula darah mencapai 300 mg/dL atau lebih.
- Rasa haus berlebihan karena ginjal memerlukan banyak cairan untuk mengencerkan glukosa dan membuangnya melalui urine
- Sering buang air kecil yang terjadi ketika ginjal berusaha membuang kelebihan gula darah
- Peningkatan rasa lapar karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama akibat resistensi insulin
- Penglihatan kabur karena cairan di sekitar organ mata ikut terserap untuk mengelola gula darah
- Rasa lelah atau lesu berlebihan, terutama setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat karena sel tubuh tidak memiliki energi yang cukup
- Mudah terjadi infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik akibat kadar gula darah yang tinggi
- Disfungsi ereksi pada pria karena gula darah berlebihan dapat merusak pembuluh darah yang diperlukan untuk mempertahankan ereksi
- Masalah kulit, seperti kulit kering, gatal, dan penyembuhan luka yang lama, bisa juga muncul bercak tebal seperti beludru di lipatan atau lekukan tubuh, misalnya leher
- Gangguan suasana hati, perasaan marahm dan sedih berlebihan.
Baca juga: 4 Cara Cegah Hiperglikemia untuk Penderita Diabetes
Gejala berat hipeglikemia
Pengidap diabetes yang mengalami hiperglikemia dalam waktu lama atau memiliki gula darah terlalu tinggi bisa mengalami gejala berat sehingga perlu perawatan medis segera.
Berikut gejala berat hiperglikemia:
- Sakit perut karena kerusakan saraf di lambung atau akibat pengosongan lambung yang tertunda
- Penurunan berat badan drastis secara tiba-tiba
- Kerusakan saraf pada ekstremitas (neuropati perifer) yang ditandai dengan sering kesemutan, mati rasa, dan nyeri tungkai, tangan, atau kaki
- Sindrom Hiperosmolar Nonketotik Hiperglikemik (HHNK) yang menyebabkan koma
- Ketoasidosis diabetik ditandai dengan napas cepat dan dalam, mulut kering, napas berbau buah, nyeri otot dan kekakuan, sakit kepala, mual muntah, dan sakit perut.
Kondisi hiperglikemia jika tidak segera ditangani akan menyebabkan komplikasi yang serius pada penderita diabetes melitus.
Komplikasi hiperglikemia yaitu gangguan ginjal, masalah penglihatan, gangguan saraf yang menyebabkan luka dan amputasi kaki, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
Untuk itu, penderita dengan hiperglikemia disarankan untuk menjalani terapi insulin atau minum obat diabetes sesuai anjuran dari dokter.
Baca juga: Gula Darah Normal Itu Berapa? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.