Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bayushi Eka Putra
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Cardiology and Vascular Medicine Resident in National Heart Centre Harapan Kita

Penyebab Kematian Mendadak Saat Tidur

Kompas.com - 09/10/2024, 10:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA bulan terakhir, muncul berita terkait orang yang meninggal mendadak pada saat tidur. Kematian mendadak saat tidur, yang dikenal sebagai sudden death, adalah peristiwa yang sering terjadi tanpa tanda-tanda jelas sebelumnya.

Ada sejumlah penyebab medis yang mendasari kematian saat tidur, terutama yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular, pernapasan, atau kondisi medis lainnya.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kematian mendadak saat tidur:

Pertama, serangan jantung mendadak (Sudden Cardiac Death - SCD). Serangan jantung mendadak adalah penyebab umum kematian saat tidur, terutama pada individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko seperti hipertensi dan kolesterol tinggi.

Kondisi ini terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak akibat gangguan pada sistem kelistrikan jantung, seperti aritmia atau serangan jantung.

Pada beberapa kasus, orang dengan masalah kesehatan jantung bisa meninggal dalam tidur mereka tanpa mengalami gejala sebelumnya.

Kedua, Aritmia. Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat.

Aritmia yang fatal, seperti fibrilasi ventrikel, bisa menyebabkan jantung berhenti mendadak, sehingga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya terhenti.

Ini bisa terjadi saat seseorang tertidur tanpa ada gejala peringatan yang jelas. Gangguan irama bisa didasari penyakit jantung lainnya seperti sumbatan pembuluh darah jantung, gagal jantung, ataupun berdiri sendiri.

Ketiga, Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA adalah kondisi gangguan tidur di mana napas terhenti berulang kali selama tidur akibat saluran napas yang tersumbat.

Gangguan ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah, yang dapat memicu masalah jantung, seperti serangan jantung atau stroke, terutama pada individu dengan faktor risiko.

Orang yang mendengkur keras atau sering merasa terbangun dengan sesak napas mungkin memiliki sleep apnea yang tidak terdiagnosis, yang meningkatkan risiko kematian mendadak saat tidur.

Keempat, sindrom kematian mendadak di malam hari (Sudden Unexplained Nocturnal Death Syndrome - SUNDS).

SUNDS adalah kondisi langka yang sering ditemukan di kalangan pria muda di Asia Tenggara. Penyebab pasti sindrom ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi sering dikaitkan dengan gangguan irama jantung.

SUNDS bisa terjadi tanpa gejala yang jelas sebelumnya dan biasanya terdeteksi setelah seseorang ditemukan meninggal saat tidur.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau