Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 19 Bulan di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Awalnya Sembelit dan Perut Kembung

Kompas.com - 12/10/2024, 06:16 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com-Seorang bayi berusia 19 bulan di Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium, penyakit yang biasanya menyerang wanita yang lebih tua.

Ibu bayi tersebut, Fallarystia Sintom, menyadari ada yang tidak beres di bulang Agustus setelah anaknya mulai mengalami sembelit dan perut kembung.

Bayi tersebut juga menjadi kurang aktif dari biasanya dan hanya ingin digendong.


"Anak saya merasa tidak nyaman dan karena dia belum bisa berbicara, dia hanya menangis ketika merasa kesakitan," kata Fallarystia, 25 tahun, seperti ditulis The Straits Times.

Baca juga: Tanda-tanda Tersembunyi Kanker Ovarium yang Tidak Boleh Diabaikan

Keluarga yang tinggal di Sabah itu mencari pengobatan di rumah sakit setempat, tetapi kanker ditemukan setelah bayi tersebut dipindahkan ke rumah sakit khusus wanita dan anak-anak ketika jumlah darahnya turun drastis.

Dokter di sana mendeteksi tumor sepanjang 13,5 sentimeter dan setelah operasi pada 2 Oktober, mereka mengonfirmasi bahwa bayi itu menderita kanker ovarium stadium 3.

Organisasi nirlaba global Ovarian Cancer Research Alliance (Ocra) menyebut ada 4 stadium kanker ovarium, dengan stadium 4 adalah paling parah.

Kanker ovarium stadium 3 biasanya berarti bahwa kanker telah menyebar dari satu atau kedua ovarium ke area di luar panggul, seperti perut, kelenjar getah bening terdekat, atau permukaan hati.

"Ketika diberitahu, saya merasa sangat sedih karena anak saya masih sangat muda dan sudah harus kehilangan ovarium kanannya," kata Fallarystia.

Baca juga: Apa Pilihan Pengobatan untuk Kanker Ovarium? Ini Penjelasannya...
Menurut Ocra, sekitar 90 persen wanita yang terkena kanker ovarium berusia di atas 40 tahun.
Sang bayi diperkirakan akan memulai kemoterapi begitu dia pulih dari operasi.

"Selama masih ada obat, masih ada harapan," kata Fallarystia.

Apa itu kanker ovarium anak?

Dilansir dari laman National Cancer Institute, tumor ovarium pada anak-anak terbentuk di jaringan ovarium. Sebagian besar tumor ovarium pada anak-anak bukanlah kanker.

Kanker ovarium pada anak-anak sangat jarang terjadi tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 15 hingga 19 tahun.

Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada ovarium atau indung telur, dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim.

Setiap ovarium berukuran dan berbentuk seperti kacang almond pada wanita dewasa. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita.

Beberapa jenis tumor ovarium terlihat pada anak-anak:

Tumor epitel dapat bersifat jinak atau kanker. Tumor ini bermula di jaringan yang menutupi ovarium. Tumor epitel merupakan tumor ovarium kedua yang paling umum terjadi pada anak perempuan.

Kanker epitel ovarium biasanya ditemukan pada tahap awal pada anak-anak dan lebih mudah diobati pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.

Tumor stroma, bisa jinak atau kanker. Tumor ini bermula di sel stroma, yang membentuk jaringan yang mengelilingi dan menyokong ovarium. Tumor sel granulosa juvenil dan tumor sel Sertoli-Leydig adalah dua jenis tumor stroma.

Karsinoma sel kecil pada ovarium bermula di ovarium dan dapat menyebar ke perut , panggul, atau bagian tubuh lainnya. Jenis kanker ovarium ini tumbuh cepat dan memiliki prognosis yang buruk .

Tumor sel germinal, bisa jinak atau kanker. Tumor ini bermula di sel telur pada wanita dan merupakan tumor ovarium yang paling umum pada anak perempuan. 

Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab anak-anak terkena kanker ovarium.

Gejala kanker ovarium pada anak

Anak-anak mungkin tidak mengalami gejala sampai tumor ovarium membesar. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter, jika anak mengalami:

-nyeri atau pembengkakan di perut

-benjolan di perut

-tanda-tanda awal pubertas

-periode menstruasi yang menyakitkan atau terlewat

-pendarahan vagina yang tidak biasa

Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh masalah lain selain tumor. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan menemui dokter anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau