Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Nonton Serial Kriminal untuk Relaksasi Tanda Gangguan Mental?

Kompas.com - 28/10/2024, 14:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Di antara beragam genre film atau serial di layanan video streaming, sebagian orang lebih memilih menonton serial kriminal seperti Zodiac Killer atau Dahmer untuk melepas stres setelah seharian beraktivitas.

Sebenarnya tak perlu malu jika kamu mengakui lebih senang mendengarkan podcast tentang modus operasi seorang pembunuh berantai atau melihat serial tentang penjahat sadis yang mengincar mahasiswi. Lagi pula kamu tak sendiri.

"Ada sebagian klien saya yang lebih memilih nonton dokumenter tentang kriminal," kata psikolog klinis Dr.Annabelle Chow seperti dikutip dari CNA.com.

Pendiri Olive Branch Psychology Sam Robert, juga membagikan hasil observasi yang sama.

"Saya tidak punya angka pastinya berapa jumlah klien yang senang menonton dokumenter kriminal, tapi sebagian besar yang punya hobi ini adalah mereka yang rutinitasnya cenderung stres dan memilih jenis tontonan tersebut untuk melepas penat," kata Robert.

Sebenarnya apa yang membuat dokumentasi tentang kejahatan mengerikan menarik kita seperti ngengat ke api? Dan apakah api ini memiliki dampak jika kita terobsesi dan terlalu dekat?

Baca juga: Eksekusi Mati Ted Bundy, Pembunuh Berantai yang Meneror AS

Mengapa kita menikmati cerita kejahatan

Kisah bertema kejahatan memang populer. Menurut sebuah studi global, 31 persen orang dewasa rutin menonton cerita film tentang kejahatan. Dengan kata lain, 1 dari 10 orang menganggap misteri pembunuhan dan teka-teki pelakunya adalah sebuah hiburan.

Berdasarkan ranking harian pada podcast populer di Apple dan Spotify, ternyata cerita kejahatan juga menjadi genre nomor satu.

Ilustrasi pasangan menonton tvPexels/Cottonbro Ilustrasi pasangan menonton tv

"Film tentang kejahatan, dokumenter, atau podcast bisa menyebabkan kecanduan karena adanya unsur ketegangan dan bahaya bagi pemirsanya dalam lingkungan yang aman dan terkontrol," kata John Shepherd Lim dari Singapore Counselling Centre.

Di balik itu, jika kita mengonsumsi banyak konten tentang kriminalitas, kita bisa bertanya ke diri sendiri apakah kita punya kecemasan, stres, atau trauma yang terkait?

"Meski tidak selalu berhubungan, tapi obsesi pada cerita kejahatan terkadang berasal dari rasa takut yang belum diselesaikan, cemas berlebihan, atau dorongan bawah sadar untuk mengontrol skenario yang menakutkan dan sulit diprediksi," kata Lim.

Baca juga: Sekuel Film Horor Hits Netflix The Platform Rilis Akhir Tahun 2024

Bagi sebagian orang, membenamkan diri dalam kisah-kisah kejahatan bisa jadi cara untuk memproses perasaan rentan dan tidak aman mereka.

Lebih popular fiksi atau kisah nyata

Menurut Robert, kisah kejahatan fiksi atau nyata punya daya tarik yang sama bagi penggemarnya. Namun, film dokumenter dan kasus nyata tampaknya memiliki preferensi khusus.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau