KOMPAS.com - Fenomena gancet atau kondisi ketika penis terjepit di dalam vagina dan sulit dikeluarkan masih kerap dibahas masyarakat dan dikaitkan dengan mistis.
Selain mistis, ada anggapan bahwa dalam dunia medis gancet saat berhubungan dapat terjadi karena vaginismus akibat otot-otot di sekitar vagina yang mengencang.
Baca juga: Apa Efek Wanita Lama Tidak Berhubungan? Ini 7 Daftarnya
Medical Sexologist dari Federasi Ikatan Ahli Seksologi (FIAS), dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, memaparkan tanggapannya mengenai fenomena gancet.
Menurut dokter Binsar, fenomena gancet sebenarnya tidak ada secara medis. Jadi, gancet tidak bisa terjadi pada manusia.
Pada wanita dengan vaginismus, dokter Binsar mengatakan bahwa penetrasi umumnya tidak bisa terjadi karena ketegangan otot di sekitar vagina mengakibatkan penis tidak bisa masuk.
"Vaginismus tidak akan bisa penetrasi. Otot sekitar vagina tegang sekali dan tidak terbuka. Jadi gencet secara medis tidak ada," kata dr. Binsar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2024).
Kalaupun penis masuk ke vagina atau terjadi penetrasi, menurut Binsar, otot sekitar vagina akan lentur sehingga organ kelamin pria dapat dicabut maupun terlepas dengan sendirinya sesudah ejakulasi atau saat tidak ereksi.
Baca juga: Puncak Nafsu Pria Umur Berapa? Berikut Penjelasannya…
Binsar juga memberi respons mengenai masalah psikis yang mungkin dialami wanita, itu biasanya memberi efek pada kelembapan miss V, bukan menyebabkan gancet.
"Yang akan terjadi saat ada problem psikis adalah pembasahan yang hilang, sensasi hilang dan bukan terjepitnya penis oleh otot vagina. Kalau wanita ketakutan atau ada problem psikis dan penis masih di dalam vagina, maka akan bisa keluar juga," ungkap dokter Binsar.
Binsar menambahkan pendapatnya bahwa fenomena gancet dalam kultur masyarakat Indonesia sudah di luar jangkauan medis.
"Kalau di luar medis seperti praktik okultisme atau perdukunan mungkin saja," katanya.
Dengan menyimak penjelasan dokter Binsar, masyarakat sebaiknya tidak lagi panik akan fenomena gancet.
Namun, pasangan suami istri yang memiliki keluhan atau masalah mengenai kesehatan reproduksi sebaiknya berkonsultasi dengan ahli untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.