KOMPAS.com - Trigliserida adalah jenis lemak yang diproduksi oleh hati dari makanan mengandung kalori. Trigliserida berfungsi sebagai cadangan energi tubuh ketika sumber utama yaitu glukosa telah terpakai.
Meski berperan dalam mendukung kerja organ dan jaringan, kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat membahayakan kesehatan.
Trigliserida yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan peradangan pankreas. Oleh karena itu, setiap orang perlu menjaga kadar trigliseridanya dalam batas normal.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Artinya Apa? Berikut Penjelasannya...
Kadar trigliserida dalam tubuh bisa diketahui dengan pemeriksaan darah sederhana menggunakan panel lipid, alat yang juga bisa digunakan untuk mengetahui nilai kolesterol.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kadar trigliserida normal orang dewasa yaitu kurang dari 150 mg/dL atau di bawah 1,7 mmol/L.
Trigliserida disebut berada di garis batas tinggi jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai 150-199 mg/dL (1,8-2,2 mmol/L).
Sementara itu, seseorang disebut memiliki trigliserida tinggi apabila kadarnya sekitar 200-499 mg/dL atau 2,3-5,6 mmol/L.
Jika hasil pemeriksaan di atas 500 mg/dL atau lebih dari 5,7 mmol/L seseorang dianggap memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi.
Saat kadar trigliserida mencapai 1500 mg/dL dan tidak dikontrol dengan perubahan gaya hidup atau obat-obatan, seseorang berisiko mengalami sindrom kilomikronemia multifaktorial atau kondisi ketika pemecahan lemak di dalam tubuh terhenti.
Menurut National Institutes of Health (NIH), hal tersebut bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, terkait pankreatitis atau radang pankreas, xanthoma, gejala neurologis, gangguan penglihatan, serta pembesaran hati dan limpa.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Apa yang Dirasakan? Berikut 14 Gejalanya
Cara menormalkan trigliserida yang pertama yaitu melakukan perubahan pola makan. Yang pertama, Anda bisa membatasi asupan lemak jenuh dan lemak trans.
Jika ingin mengonsumsi sumber lemak, sebaiknya pilih lemak tak jenuh, seperti yang terdapat pada minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan tenggiri, ikan salmon, dan buah alpukat.
Selain makanan berlemak, Anda juga perlu menghindari makanan dan minuman manis berlebihan.
Makanan manis seperti permen, kue, minuman ringan, dan sereal dengan tambahan gula dapat menyebabkan trigliserida tinggi.
Gula yang dikonsumsi secara berlebihan akan diubah tubuh menjadi lemak, termasuk trigliserida.
Selain mengatur pola makan, seseorang juga perlu olahraga teratur untuk menurunkan trigliserida. Saat olahraga, terjadi pembakaran kalori dalam jumlah banyak sehingga tubuh bisa memanfaatkan trigliserida sebagai cadangan energi.
American Heart Association (AHA) bahkan merekomendasikan olahraga aerobik minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari dan dilakukan rutin selama lima hari.
Kemudian, penderita juga perlu konsultasi dengan dokter untuk mengetahui perlu tidaknya konsumsi obat-obatan untuk mengelola trigliseridanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.