Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gatal pada Diabetes Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 25/10/2024, 05:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Gatal pada pengidap diabetes terjadi karena beberapa faktor, seperti tingginya kadar gula darah, kerusakan serabut saraf, infeksi jamur, dan sirkulasi udara yang buruk.

Lokasi gatal biasanya dimulai dari kaki dan dapat menjalar ke bagian tubuh lain, seperti area kemaluan dan tangan.

Lantas, apakah gatal pada diabetes bisa sembuh? Ya, gatal-gatal akibat penyakit diabetes bisa diobati dengan mengelola kadar gula darah dam melakukan perawatan kulit.

Untuk mengetahui cara mengatasi gatal diabetes, simak ulasan berikut.

Baca juga: Apa Perbedaan Gatal Biasa dan Gatal Diabetes? Ini Penjelasannya...

Apakah gatal pada diabetes bisa sembuh?

Gatal di berbagai area tubuh yang dialami penderita diabetes bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Apalagi jika terus digaruk, berisiko menimbulkan luka pada kulit.

Walaupun demikian, penderita diabetes tak perlu terlalu khawatir karena gatal-gatal di kulit dapat hilang atau sembuh jika mereka melakuka pengobatan rutin sesuai anjuran dokter.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa cara mengatasi kulit gatal karena diabetes menurut American Diabetes Association (ADA):

  • Batasi makanan dan minuman manis agar kadar gula darah tetap stabil. Pasien diabetes yang glukosanya tinggi cenderung memiliki kulit kering dan kekebalan yang lemah sehingga tidak dapat menangkal bakteri penyebab gatal.
  • Memakai losion pelembap setiap hari agar kulit tetap elastis dan mencegah pecah-pecah yang sering mengakibatkan infeksi.
  • Hindari mandi air panas karena suhu yang terlalu tinggi bisa mengurangi kelembapan kulit.
  • Hindari penggunaan sabun berbusa saat kondisi kulit sedang kering. Sebaliknya, pilih sabun khusus yang melembapkan kulit.
  • Jangan mengoleskan losion di sela-sela jari kaki. Kelembapan berlebih di sela-sela jari kaki dapat mendorong pertumbuhan jamur yang menyebabkan gatal.
  • Tahan diri untuk tidak menggaruk kulit yang kering atau gatal karena dapat menyebabkan kulit terluka dan infeksi.
  • Jika mengalami luka di kulit, segeralah diobati dengan krim, sabun, atau salep antibiotik yang dianjurkan dokter. Anda dapat menutup luka kecil dengan kain kasa steril. Namun jika mengalami luka berukuran besar, segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan.
  • Hindari menggunakan douching atau pembersih kewanitaan jika gatal terjadi di vagina.
  • Gunakan alas kaki yang nyaman, bersih, dan memiliki ukuran yang sesuai untuk mencegah gatal semakin parah dan luka pada kaki.

Jika dengan mengontrol gula darah dan menerapkan gaya hidup bersih gatal diabetes tak kunjung mereda, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui pengobatan yang sesuai.

Baca juga: Diabetes Sebaiknya Makan Apa? Berikut Penjelasannya....

 

Apa yang terjadi jika gatal diabetes tidak diatasi?

Dilansir dari Siloam Hospitals, gatal pada kulit yang dialami pengidap diabetes bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi serius, salah satunya borok di area kaki.

Luka borok diabetes atau ulkus diabetikum ditandai dengan gatal yang intens, diikuti luka mengandung nanah berbau tidak sedap, kerapuhan pada kulit kaki, serta penurunan rasa atau sensasi pada area kaki.

Penderita diabetes yang mengalami ulkus diabetikum berisiko mengalami amputasi pada bagian kaki yang terkena untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut dan penyebaran infeksi.

Pada pengidap diabetes yang mengalami gatal di vagina akibat perkembangbiakan jamur Candida yang tidak terkontrol berisiko mengalami nyeri, keputihan, dan perih atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau